REPUBLIKA.CO.ID, Sukses mengembangkan dan meluncurkan SpaceShipOne, pesawat komersial pertama yang mampu melesat sampai ke sub-orbit bumi, pada 2004 tidak membuat Paul Allen puas. Salah satu pendiri Microsoft Corporation ini baru-baru ini mengumumkan rencananya membangun pesawat luar angkasa terbesar yang pernah ada. Pesawat tersebut direncanakan bisa dipakai mengangkut manusia meninggalkan atmosfer bumi.
Sebagai langkah awal, Allen akan meluncurkan roket tak berawak untuk membawa satelit, baik milik pemerintah maupun swasta. Baru setelah itu ia berencana mengembangkannya menjadi pesawat yang mengangkut manusia ke luar angkasa.
Inisiatif Allen ini datang hanya beberapa bulan setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) mempensiunkan program Space Shuttle setelah 30 tahun beroperasi. Hal ini membuka pintu bagi perusahaan-perusahaan swasta untuk membuat pesawat luar angkasa.
Pesawat ruang angkasa yang akan diluncurkan tersebut merupakan sebuah pesawat berukuran besar dengan enam mesin jet jumbo yang akan dibangun oleh Scaled Composites, sebuah unit dari kontraktor pertahanan Northrop Grumman Corp. Lebar sayap pesawat tersebut 385 kaki atau 117 meter, lebih lebar dari lapangan sepak bola, dan 70 persen lebih panjang dari sayap Boeing 747.
Pesawat buatan Stratolaunch Systems, perusahaan baru yang didirikan Allen, tersebut dilengkapi dengan mesin jet dari enam pesawat Boeing 747. Uji terbang pertama ditargetkan tahun 2015 nanti. Sedangkan penerbangan komersial pertama akan dilakukan setahun setelahnya. "Sudah lama saya bermimpi untuk mengambil langkah besar dalam penerbangan ruang angkasa swasta yang menawarkan sistem pengiriman ruang orbital dan fleksibel," ujar orang terkaya ke-57 dunia versi Forbes dengan kekayaan 13,2 miliar dolar AS ini pada konferensi pers beberapa hari yang lalu.
Allen, yang merupakan sumber pendanaan tunggal dalam proyek ini, memperkirakan biaya yang bakal dia keluarkan sebesar 200 juta dolar AS, lebih besar dari pengeluaran untuk SpaceShipOne yang hanya 20 juta dolar AS.