REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Sejumlah operator memastikan pelayanan yang mereka berikan, tidak merugikan pelanggan. Mereka pun menyatakan, akan bertanggung jawab bila terdapat pelanggannya yang mengeluhkan adanya pencurian pulsa.
Direktur Penjualan Axis, Syakieb A Sungkar menyatakan, saat ini industri telekomunikasi diresahkan oleh kegiatan pencurian pulsa. Hal tersebut dilakukan dengan ulah content provider nakal.
“Namun kami pastikan content provider yang kami miliki tidak macam-macam,” katanya, Kamis (8/12). Saat ini, Axis bekerja sama dengan 45 content provider yang dipilih dengan sangat ketat. Axis menurutnya, memilih content provider yang mampu memberikan layanan secara jujur. “Fasilitas reg dan unreg harus mudah,” katanya.
Axis pun tidak memiliki fasilitas registrasi otomatis. Sehingga pulsa pelanggan hanya akan dipotong bila mereka telah mengkonfirmasi untuk berlangganan layanan tersebut. “Sehingga tidak ada praktek pencurian pulsa,” katanya. Bila content provider tidak bisa melaksanakan kesepakatan dengan baik, maka Axis akan langsung memutus kontrak dengan mereka. “Hingga sekarang tidak ada yang mengeluhkan layanan kami,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Deputi VP Sekretaris Perusahaan Telkomsel, Aulia E Marinto. Menurutnya, penipuan sms sudah masuk dalam ranah hukum dan sepenuhnya bukan kesalahan operator. “Kasus ini terjadi antara dua pihak yaitu penipu dan yang pelanggan serta hanya dapat terjadi bila si penerima melakukan kontak dengan si penipu,” katanya.
Dia menyatakan, kasus semacam ini bukanlah kesalahan operator karena mereka tidak bertanggung jawab atas isi sms. “Ini sama saja ketika kita menulis ‘hai’ kepada seorang teman lewat sms. Operator sama sekali tidak bertanggung jawab atas isi,” ujarnya.
Meskipun demikian, menurutnya Telkomsel menyediakan layanan pengaduan bagi pelanggan yang merasa tertipu. “Mereka bisa melaporkannya melalui SMS yang dikirim ke 1166,” katanya.
Laporan yang diterima dari layanan tersebut akan direkapitulasi sebagai data yang akan membantu pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus penipuan tersebut. “Ini untuk meminimalisir penipuan. Kalau pelanggan tidak melapor, kami dan pihak kepolisian tidak akan tahu kalau ada kasus penipuan,” ujarnya.
Telkomsel telah melakukan tindakan antisipasi sejak awal dalam penyediaan sms premium dan konten yang disediakan bagi pelanggan. Selama ini banyak pelanggan yang merasa pulsanya disedot oleh layanan-layanan semacam ini.
“Sejak awal bekerja sama dalam menyediaan konten dengan content provider, kami telah melakukan sejumlah perjanjian untuk melindungi hak pelanggan,” katanya. Menurutnya, Telkomsel memilih dengan teliti content provider yang diajak bekerja sama.
Kalaupun ada kasus yang membuat pelanggan kehilangan pulsanya akibat layanan-layanan itu, hal ini menurutnya hanya karena kesalahan mekanisme. “Mungkin terjadi karena ada situasi tertentu yang menyebabkan hak pelanggan dikurangi. Mungkin ada kegagalan sistem atau hal-hal teknis lainnya,” katanya.
Namun apabila, kejadian tersebut terbukti disebabkan oleh kesalahan content provider, Telkomsel akan melakukan retritusi atau pengembalian pulsa. “Sekali lagi, kami tidak akan tahu bila tidak ada pengaduan,” katanya.