REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Akhir tahun sepertinya sudah menjadi budaya bagi Masyarakat untuk menghabiskan uangnya untuk berbelanja. Bagi penggemar belanja online, menghabiskan uang di akhir tahun harap berhati-hati. Karena besarnya jumlah belanja online akhir tahun akan dimanfaatkan para peretas (hacker) untuk mengambil keuntungan, terutama pengguna belanja online pemula.
Trend Micro memprediksi akhir tahun ini perputaran uang dalam aktivitas belanja di dunia maya di seluruh dunia, mencapai lebih dari dari tahun 2010 lalu sebesar USD 156,9 miliar dolar AS atau senilai lebih dari Rp 1.400 triliun.
Di kuartal ketiga 2011, lebih 8,3 juta situs digunakan untuk fasilitas belanja online. Dan 26 persennya adalah mereka yang berbelanja menggunakan layanan mobile shopping. Karenanya para penikmat belanja online diminta berhati-hati terutama berbelanja diakhir tahun ini, yang dilansir ini dalam rilisnya kepada Republika, Rabu (23/11).
Diantara tips yang bisa dilakukan ialah, memilih Bookmark situs belanja resmi. Dengan menggunakan mesin pencari (search engine), semakin teratas dalam urutan mesin pencari maka semakin terpercaya situs tersebut. Kemudian, jauhi atau acuhkan tawaran barang dengan diskon besar-besaran dalam laman situs pribadi anda, baik email, facebook maupun twitter.
Cek dan verifikasi kembali semua password di laman situs pribadi anda untuk menghindari penawaran penipuan. Jika Anda memang telah memilih menggunakan fasilitas belanja online, maka periksa kembali laman pembayarannya. Apabila menggunakan pihak ketiga (eBay atau PayPal) pastikan masuk pada alamat yang benar, dan jangan sampai data kartu kredit dicuri dan disalah gunakan.
Dan ada baiknya menggunakan sistem transfer antar Bank atau pembayaran langsung. Jika Anda termasuk penggila belanja, tidak ada salahnya menginstal software keamanan yang bisa mem-block aksi para peretas dan menjamin Anda masuk ke dalam situs belanja yang aman