Kamis 03 Nov 2011 13:59 WIB

Selamat tinggal GMT

gmt
gmt

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Apa standar waktu di seluruh dunia? jawabannya pasti semua tahu, GMT atau Greenwich Mean Time. Nah, saat ini para ilmuwan terkemuka dari seluruh dunia tengah mempertimbangkan usulan untuk mengganti GMT sebagai standar waktu dunia. Para ilmuwan ini sekarang sedang berkumpul di Inggris, dan mencari solusi penggantinya. Salah satu usulan itu adalah standar waktu tidak lagi didasari perputaran Bumi, melainkan jam atom.

Rencananya, setelah solusinya ketemu, pada Januari 2012, Uni Telekomunikasi Internasional akan mengadakan pertemuan di Jenewa guna menentukan sistem penetapan waktu. Pertemuan para ilmuwam ini, sedang berlangsung di sebuah desa di barat laut London, dibawah payung Royal Society. Pertemuan berlangsung mulai hari ini dan besok.

Namun kabarnya, mayoritas rakyat Inggris mengecam keras pertemuan itu. Apalagi rakyat Inggris tahu seteru abadi mereka, Prancis, yang memimpin upaya menggeser GMT itu.

 "Kami tahu rakyat Inggris akan merasa kehilangan GMT," kata Elias Felicitas Arias, Direktur Departemen Waktu Biro Pengukuran dan Timbangan Internasional (BIPM) yang berbasis di Prancis dan pendorong perubahan standar waktu itu.

Penetapan waktu GMT didasari oleh perjalanan matahari ketika melewati garis meridian nol derajat di Observatorium Greenwich di tenggara London. GMT menjadi standar waktu dunia setelah ditetapkan dalam sebuah konferensi di Washington, Amerika Serikat, pada 1884.  Di konferensi ini pula, Prancis melobi penetapan Paris Mean Time sebagai standar waktu dunia.

Lalu pada 1972 dikenalkanlah istilah Universal Coordinated Time (UTC) untuk mengganti GMT, namun pengukurannya tetap berdasarkan GMT. UTC didasarkan pada sekitar 400 jam atom yang ditempatkan di beberapa laboratorium di seluruh dunia. Dalam perjalannya, UTC pun dikoreksi dengan "detik kabisat" yang akan menyesuaikan diri dengan kecepatan rotasi Bumi yang berubah-ubah.

Tergesernya standar GMT itu menarik perhatian  media Inggris. Secara bersamaan muncul pula usulan untuk menggeser standar waktu di Inggris, menjadi British Summer Time (BST) yang waktunya satu jam lebih cepat dari GMT. Harian Sunday Times menyebutkan GMT adalah simbol Inggris sebagai negara adidaya di masa Ratu Victoria. Namun seiring perannya yang berkurang, GMT bisa saja tidak digunakan lagi.

 

Beberapa negara, sebenarnya juga mengusulkan perubahan tersebut. Sebut saja beberapa negara Arab yang meminta supaya standar waktu berdasarkan kepada posisi Kabah, di Tanah Suci Makkah. Negara lainnya adalah Cina yang sejak awal ngotot untuk merubah GMT. Para ilmuwan Cina yakin, waktu dunia harus berdasarkan rotasi Bumi yang selama ini berputar. Tentunya, Cina juga mengusulkan beberapa kotanya untuk dijadikan sebagai standar waktu dunia.

sumber : afp
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement