REPUBLIKA.CO.ID, NORTH CAROLINA - Studi yang dipublikasikan dalam The Biological Journal of Linnean Society, menunjukkan sesuatu yang tak biasa. Studi ini menyajikan kelahiran perawan yang pertama kali didokumentasikan oleh ular kepala tembaga (cooperhead). Betina ular ini diketahui tidak pernah kawin, namun bisa bertelur dan bereproduksi.
Kemungkinan, kata penelitian itu, sperma ular bisa tersimpan dalam waktu yang lama.
Dalam dunia fauna, individu yang melahirkan tapi masih perawan, dikenal sebagai partenogenesis. "Sekarang telah teramati terjadi secara alamiah di semua garis keturunan vertebrata berahang, dengan pengecualian mamalia," kata Warren Booth, salah seorang penulis seperti dikutip MSNBC."Kami baru melihat konfirmasi genetik dalam spesies seperti boa constrictor, boa pelangi, berbagai spesies hiu, komodo, dan kalkun lokal."
Booth, seorang ahli ekologi molekular integratif di North Carolina State University, menganalisis DNA dari ular cooperhead betina tanpa pasangan selama bertahun-tahun di North Carolina Aquarium, Fort Fisher.
Secara dramatis, ular ini tiba-tiba menghasilkan 19 keturunan yang sangat sehat yang terdiri dari 10 betina dan 9 jantan. Analisis DNA membenarkan bahwa 19 bayi ular ini dihasilkan dari sperma ular jantan.
Analisa Booth, yang ikut menulis hasil penelitian bersama Gordon Schuett dari Georgia State University, ular betina ini kemungkinan menerima sperma saat belum dewasa di alam liar. "Itu ditempatkan di isolasi dari laki-laki sampai dengan waktu yang melahirkan. Oleh karena itu, ular ini dikawinkan di alam liar sebagai remaja seksual belum dewasa."
Ikan, burung, amfibi, serangga dan reptil lainnya juga dapat menyimpan sperma untuk waktu yang lama.
Namun, kata Booth, hal ini tak terjadi pada manusia. Sperma manusia hanya bisa bertahan beberapa jam saja. Perempuan juga tidak mampu melahirkan dalam keadaan perawan alias tak berhubungan seksual sebelumnya dengan lawan jenis karena gen tertentu harus datang dari lawan jenis, selain dari dirinya.