REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT First Media Tbk penyedia internet broadband dan TV berbayar berbasis kabel menginvestasikan 2,5 juta dolar AS untuk meningkatkan standardisasi kapasitas bandwidth pelanggan menjadi 3 Mbps pada tahun 2011.
"Investasi 2,5 juta dolar AS untuk membeli perangkat CMTS (cable modem termination systems) di lima tempat di Jabodetabek," kata Wakil Dirut First Media, Dicky Moechtar, di Jakarta, Selasa.
Dicky menjelaskan, upgrade dimulai sejak 24 Agustus dan diharapkan rampung akhir tahun 2011 seiring penambahan jaringan homepass (sambungan kabel) dari 400.000 menjadi 500.000 homepass di akhir tahun. "Kami menargetkan First Media bisa menyediakan 1 juta homepass di 2015 nanti," kata Dicky.
Ia menjelaskan, dari 400.000 homepass yang tersedia saat ini sebanyak 360.000 di antaranya sudah merupakan pelanggan First Media. "Dari jumlah tersebut sebanyak 3.000 sudah menggunakan tayangan konten siaran TV dengan kualitas high definition (HD). Kami memproyeksikan pengguna fitur HD First Media akan bertambah 10.000 menjadi sekitar 13.000 pelanggan HD," ujarnya.
Menurutnya dengan peningkatan kapasitas menjadi standard 3 Mbps, pelanggan tidak akan dikenakan biaya tambahan dalam berlangganan. "Ini komitmen kami menyediakan akses digital living di rumah-rumah. Dan 3 Mbps memang sudah menjadi standard dunia," katanya.
Dari sisi sisi biaya berlangganan, bandwidth yang ditawarkan First Media sudah menyamai kapasitas internet yang disediakan oleh negara tetangga. "Tarif kami untuk 3 Mbps sebesar Rp335.000 ini sama dengan Singapura yang menawarkan biaya 35 dolar Singapura untuk akses 3 Mbps," ujar Dicky.
Pada kesempatan itu, First Media juga memperbaharui kerja samanya dengan Fox International Channel untuk memperkuat konten siaran di TV kabel berbayarnya. Tercatat sebanyak 15 kanal yang sudah HDTV ready dari Fox untuk pelanggan HD First Media.
Di sejumlah negara Asia termasuk Indonesia Fox mengoperasikan 27 saluran dengan berbagai genre hiburan dan berita seperti Starworld, Fox, National Geographic, Star Movies, V-Channel, dan lainnya.
"Saat ini sudah ready 10 kanal TV HD, selanjutnya 15 channel TV. Kita sendiri menargetkan akan seperti Singapura di mana mempunyai 20 channel TV HD," kata Dicky