REPUBLIKA.CO.ID,bandaaceh--Telkomsel membangun enam unit Base Transceiver Station (BTS) berbasis "go green" di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.
"Dengan dibangunnya BTS 'go green' ini menunjukkan bahwa kami memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup dan pertama dibangun di Aceh," kata Manager Corporate Communication Sumatera Area Telkomsel, Hadi Sucipto, di Banda Aceh, Selasa.
Dijelaskan, salah satu keunggulan BTS "go green" itu tidak menimbulkan polusi karena mesinnya beroperasi dengan menggunakan tenaga matahari (solar cell).
Dipilihnya Simeulue sebagai daerah pertama di Aceh yang menggunakan BTS "go green" itu karena pulau tersebut memiliki potensi serapan matahari yang tinggi di Aceh, sehingga memberikan jaminan sumber energinya cukup untuk BTS itu.
"Selain itu juga sabagai salah satu bentuk atau partisipasi Telkomsel dalam upaya mengatasi keterisolasian daerah," kata Hadi didampingi manager Telkomsel Banda Aceh, Ihsan'
Disebutkan, keunggulan lain dari BTS "go green" ini tidak menimbulkan kebisingan, sehingga tidak mengganggu kenyamanan masyarakat, terutama sekitar tower.
Menurut Hadi, perlunya kesadaran bersama untuk ikut melestarikan alam. Telkomsel terus mencari terobosan penerapan penggunaan teknologi ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi, seperti zat kimia berbahaya, suara dan atau bau tak sedap.
"Penggunaan sumber energi alternatif kini menjadi salah satu upaya dilakukan operator selular untuk menjamin ketersediaan power supply yang dibutuhkan untuk mengoperasikan BTS," katanya menjelaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
