REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Guna memaksimalkan pelayanan komunikasi hingga ke daerah terpencil, Pemprov Kaltim melalui Dinas Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan perusahaan komunikasi nasional segera membangun menara di kawasan perbatasan negara.
"Menara yang akan kami bangun itu tepatnya berada di salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni di Kecamatan Long Ampung, Kabupaten Malinau," tutur Kepala Diskominfo Kaltim, M Jauhar Efendi, di Samarinda, Senin (1/7).
Ia mengatakan warga di kawasan perbatasan negara tersebut sangat membutuhkan adanya pelayanan komunikasi. Sebagian besar masyarakatnya sudah memiliki telepon genggam atau handphone (HP), namun sinyal yang ada di daerah itu belum ada.
Selama ini HP mereka hanya bisa dimanfaatkan untuk mengambil gambar dan mendengarkan musik, karena belum tersedianya sinyal atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi.
Ia menilai fenomena di perbatasan HP hanya bisa digunakan untuk mendengarkan musik dan memotret itu sangat ironis, karena lazimnya fungsi utama HP adalah untuk menelepon atau ber-SMS.
Semula lanjutnya, dia berharap kepada PT Telkom Pusat agar membangun tower (menara) komunikasi di kawasan itu dengan murni biaya Telkom, namun Telkom tidak bersedia karena biaya yang digunakan terlalu tinggi, sedangkan jumlah konsumen di kawasan perbatasan itu tidak terlalu besar.
Terkait dengan itu, maka kemudian Diskominfo Kaltim merasa bertanggung jawab membangun tower dengan dana patungan. Keberadaan tower tersebut nantinya juga akan dapat digunakan berbagai perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Kaltim.
Ia mengatakan pihaknya sengaja mengajak kerja sama dengan Telkomsel, karena mayoritas warga di Provinsi Kaltim banyak menggunakan operator tersebut untuk sarana komunikasi.
Untuk tahap awal dalam mengatasi persoalan pembangunan pertelekomunikasian itu, pemerintah daerah memang akan membantu pembangunan tower di Malinau dulu, yakni satu dari tiga kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Ke depan lanjutnya, pembangunan menara sejenis sebanyak dua unit akan dilakukan pada 2012, yakni akan didirikan di dua kabupaten perbatasan lainnya, yakni di kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Nunukan.
"Pembangunan tower di perbatasan itu merupakan salah satu cara dalam memecahkan masalah sulitnya komunikasi di daerah pedalaman. Ini juga merupakan bentuk komitmen Pemprov Kaltim dalam membangun kawasan perbatasan dan daerah terpencil," ucap Jauhar.