Ahad 31 Jul 2011 18:06 WIB

Telkomsel Luncurkan Program Online 99 Mesjid Raya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel meluncurkan program "Online Masjid Raya." Dalam tahap awal, program ini akan menghubungkan k99 masjid besar di seluruh Indonesia. Ia merupakan program memakmurkan masjid dan syiar Islam melalui teknologi komunikasi dan informatika.

"Program Online masjid raya merupakan inovasi Telkomsel mengelola informasi antar masjid melalui ranah digital sebagai pusat jaringan kegiatan umat Islam," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Herfini Haryono, di sela peluncuran OMR di Mesjid Al Azhar, Ahad.

Peresmian program corporate social responsibilty (CSR) Telkomsel ini dilakukan Menkominfo Tifatul Sembiring dan Herfini Haryono, serta disaksikan antara lain ustadz Yusuf Mansyur dan Ketua Takmir Masjid Al Azhar Nasrul Harja.

Herfini menjelaskan OMR diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang informasi Islam. "Selain itu karena konten informasi dikelola secara mandiri oleh jaringan masjid, maka informasi yang disajikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan jemaah setempat," ujar Herfini.

Tahap awal program OMR akan dilaksanakan pada 99 masjid raya di Pulau Jawa, dan akan dikembangkan ke wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Setidaknya saat ini terdapat 450 masjid di seluruh Indonesia yang aktif memiliki wadah remaja masjid.

Untuk setiap mesjid Telkomsel menyediakan komputer, jaringan internet serta satu display berdiameter 32 inci. Telkomsel juga memberikan dukungan untuk data base dari program ini

Dalam pelaksanaanya OMR melibatkan Majelis Ta'lim Telkomsel sebagai administrator sistem online dan Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) dengan mengembangkan www.onlinemasjidraya.com. Konten informasi OMR antara lain informasi tentang masjid meliputi jadwal shalat, jadwal khotib Jumat, jadwal kegiatan masjid dan informasi internal yang berupa pemutakhiran dan pengunggahan data.

Selanjutnya informasi syiar Islam dalam bentuk artikel, foto ataupun video dakwah. OMR juga dapat berfungsi sebagai media database untuk mengetahui jumlah anak yatim, kaum fakir miskin dan kalangan duafa di sekitar lokasi mesjid, sehingga memudahkan lembaga amil zakat atau institusi dalam menyalurkan bantuan karena memperoleh data yg akurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement