REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Proyek pembangunan jaringan kabel optik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) memasuki ring terakhir. Tuntasnya program ini merupakan terobosan untuk mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang dicanangkan Pemerintah 27 Mei 2011.
"Proyek Nusantara Super Highway yang dikenal dengan `palapa ring` dan saat ini memasuki pekerjaan ring 11 atau terakhir, merupakan salah satu terobosan PT Telkom untuk mendukung MP3EI 2011-2015," kata Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah, melalui siaran pers , Selasa.
Dia menegaskan, proyek Palapa Ring yang pekerjaannya direncanakan selesai akhir 2011 itu, diharapkan membantu percepatan pengembangan Enam Koridor Ekonomi Nasional yang telah ditetapkan Pemerintah, khususnya membantu pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di setiap koridor.
Firmansyah menegaskan, program MP3EI 2011-2025 perlu didukung infrastruktur telekomunikasi yang berkemampuan cepat dan tinggi, yakni akses yang menghubungkan pelanggan (home pass) dengan content provider yang berkecepatan 20 Mbps hingga 100 Mbps.
"Jika proyek Palapa Ring selesai maka akan berdampak memperkuat konektivitas nasional meliputi intra dan antar pusat-pusat pertumbuhan dalam koridor ekonomi, antar pulau dan internasional," katanya.
Proyek yang tahun ini dikerjakan untuk menyambungkan Wilayah Indonesia Timur dengan menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi, Provinsi Maluku, Maluku Utara dan Papua itu juga akan berdampak membuka pintu perdagangan dan menarik minat kunjungan wisatawan serta meningkatkan daya saing wilayah-wilayah di Indonesia yang selama ini belum berkembang karena keterbatasan infrastruktur telekomunikasi.
"Kami secara bertahap akan membangun infrastruktur true broadband hingga tahun 2015 yang menjangkau 33 provinsi serta 497 kota/kabupaten dengan target mencapai 13 juta homepass dengan investasi sekitar Rp 21,198 triliun yang merupakan dana internal," tandas Rinaldi Firmansyah.
Proyek pembangunan tulang punggung serat optik yang diinisiasi Pemerintah terdiri atas 35.280 kilometer serat optik bawah laut dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah.
Proyek ini membentuk tujuh cincin melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di seluruh Indonesia.
Khusus palapa ring 11 dimulai dari Kupang hingga ke provinsi Papua dengan panjang di atas 1.000 kilometer, dikerjakan secara langsung oleh Telkom grup.