REPUBLIKA.CO.ID, SHENSHEN - Telkomsel serius mengembangkan 3G dengan spesifikasi yang siap dimutakhirkan ke 4G. Menurut CIO dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Herfini Haryono, sekitar 50 persen belanja modal Telkomsel tahun depan dialokasikan untuk mengembangkan fasilitas 3G dan 4G.
"Kurang lebih sekitar Rp 5 trilun," katanya, usai menutup Media Education Telkomsel 2011 di Shenshen, Cina, kemarin.
Sedangkan modal keseluruhan meningkat 10 persen dari alokasi belanja tahun lalu. Total belanja modal Telkomsel tahun lalu mencapai Rp 10 trilun.
Menurut dia, tren ke depan, permintaan komunikasi data akan terus meningkat. Karena itu, Terkomsel terus mengembangkan layanan 3G di berbagai daerah dengan mengaplikasikan teknologi yang juga memudahkan untuk migrasi 4G.
Saat ini, dari 38.000 BTS, sebanyak 30 persennya sudah siap untuk memberikan layanan 3G/4G. Pendapatan Telkomsel 80 persen masih disokong oleh layanan SMS dan telepon. Namun, di sisi lain, permintaan akan broadband juga makin meningkat.
Saat ditanya kesiapan menerapkan aplikasi 4G, Herfini menyatakan jauh-jauh hari Telkomsel telah menyiapkannya. "Kita tinggal menunggu keputusan pemerintah. Begitu regulator ketok palu, kita tinggal jalan," katanya
Menurut dia, pemerintah masih belum selesai mengatur alokasi frekuensi. "Kami paham, hal itu tidaklah mudah, tapi kami berharap secepatnya."
Ia menilai kebutuhan akan layanan 4G sudah semakin mendesak. Ia mencontohkan, dari seluruh pelanggan Telkomsel yang mencapai 100 juta lebih, separuhnya sudah siap dengan 3G. "Tapi kami belum bisa memberi layanan itu sepenuhnya, karena frekuensi tidak mencukupi," tambahnya.