Rabu 13 Jul 2011 08:11 WIB

Telkomsel Berencana Rilis Ponsel dengan Brand Sendiri

Suasana booth utama Telkomsel di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011. Telkomsel berhasil meraih penghargaan Booth Terbaik atas prestasinya melayani pelanggan selama penyelenggaraan PRJ 2011. Selain itu, Telkomsel juga berhasil membukukan 110.000 transaksi
Suasana booth utama Telkomsel di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2011. Telkomsel berhasil meraih penghargaan Booth Terbaik atas prestasinya melayani pelanggan selama penyelenggaraan PRJ 2011. Selain itu, Telkomsel juga berhasil membukukan 110.000 transaksi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel, berencana meluncurkan sebuah ponsel dengan menggunakan brand nama sendiri.

"Kami (Telkomsel) akan meluncurkan ponsel tapi tidak untuk saat ini," kata Gideon Edie Purnomo, VP Channel Management Telkomsel ketika menghadiri peluncuran HTC Cha-Cha di Jakarta pada Selasa (12/7).

Sebelumnya, operator seluler Esia telah terlebih dahulu meluncurkan sebuah ponsel CDMA dengan menggunakan nama brandnya.

Gideon mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebuah operator seluler ketika ingin meluncurkan sebuah ponsel di Indonesia. Operator itu harus mendapatkan ijin terlebih dahulu dari Dirjen Pos & Telekomunikasi (Postel).

"Operator itu harus mendapatkan lisensi terlebih dahulu dari Dirjen. Postel," katanya.

Tak cukup sampai disitu, Kata Gideon, Operator selulur harus mempersiapkan bagaimana pemasarannya, harga purna jual, pembuatan, inovasi, desain, customized hingga pengepakan handset.

"Saat ini kami hanya baru memiliki divisi bundling yang solid dan kami akan mengembang divisi-divisi lainnya secara bertahap," katanya.

Permasalahan lainnya, Gideon melihat pengguna di Indonesia lebih ingin menikmati handset dan kartu secara terpisah seperti kebiasaan orang Indonesia pada umumnya, sedangkan di luar negeri sistem penjualannya digabungkan antara handset dan kartu serta para pengguna diikat secara kontrak dalam waktu tertentu.

"Pengguna Indonesia belum terbiasa dengan sistem kontrak dan mereka lebih menginginkan penjualan handset dan kartu yang terpisah," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement