Selasa 28 Jun 2011 17:04 WIB

Untuk Kemudahan Isi Uang, T-Cash Gandeng ATM Bersama

Layanan TCash
Foto: Telkomsel
Layanan TCash

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel menggandeng pengelola ATM Bersama untuk memudahkan top up (pengisian) uang untuk layanan Telkomsel Cash (T-Cash).

''Kita telah siapkan infrastrukturnya. Harapan kami Agustus mendatang pelanggan bisa melakukan top up T cash melalui ATM,'' kata VP Mobile Commerce Telkomsel, Bambang Supriogo, Selasa (28/6) di Jakarta.

Menurut Bambang, pengelola ATM Bersama masih melakukan serangkaian untuk mengkoneksikan layanan ATM dengan T-Cash. Dengan menggandeng ATM bersama, T-Cash bisa diisi langsung dari rekening bank.

Untuk pengisian uang, layanan mobile wallet Telkomsel saat ini mengandalkan mitranya Indomaret. '' Pengisian juga bisa dilakukan di Grapari Telkomsel,'' kata Bambang.

Ketika ditanya apakah setelah menjalin kerjasama dengan ATM bersama pelanggan T-Cash bisa melakukan transfer ke rekening? Bambang menyatakan secara teknologi bisa. '' Bagaimana nanti bergantung kesepakatan dengan pengelola ATM bersama,'' kata Bambang.

Layanan mobile wallet T-Cash diluncurkan Telkomsel tahun 2007. Ia diikuti dengan kehadiran layanan Telkomsel Remmitance setahun kemudian. Telkomsel tercatat sebagai satu diantara 11 penyelenggara mobile payment di Indonesia.

Sebagai operator telekomunikasi yang merintis layanan ini, Telkomsel berhasil menguasai pangsa pasar layanan micro payment ini. Diperkirakan pangsa pasar Telkomsel mencapai 43 persen.

Menurut Bambang, tahun 2011 pelanggan T-Cash ditargetkan mencapai 8 juta. ''Hingga Mei 2011 kami telah memiliki 5,3 juta pelanggan. Kami optimiostik mampu mencapai target itu,'' katanya.

Sekalipun masih belum populer, Bambang melukiskan layanan T-Cash mulai diminati. ''Dari 5,3 juta pelanggan, yang aktif melakukan transaksi sekitar 1,5 -2 persen dengan rata-rata transaksi Rp 70.000,- '' katanya.

Ia memprediksi ke depan layanan mobile wallet akan diminati, apalagi didukung dengan teknologi baru. Ia kemudian menunjuk ATM yang baru populer setelah 10 tahun. ''Butuh waktu untuk mengedukasi layanan ini,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement