REPUBLIKA.CO.ID,AKARTA--PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menjamin tidak akan ada kebocoran data pelanggan dengan masuknya perusahaan asal Israel, Amdocs, ke sistem penagihan (billing system) dan perangkat Customer Relationship Management (CRM) mereka.
"Kami menjamin data pelanggan tidak akan bocor atau akan ada penyadapan di luar yang dilakukan oleh pihak berwenang di Indonesia walaupun kami menggunakan perangkat dari Amdocs," kata Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Kamis (23/6).
Ditegaskannya, Telkomsel tidak sembarangan menjatuhkan pilihan ke Amdocs untuk billing system dan CRM mereka. Sarwoto mengatakan billing system dan CRM merupakan alat utama dalam kompetisi industri telekomunikasi saat ini.
"Karena itu kita cari sistem terbaik untuk dipakai Telkomsel. Pemilihan Amdocs sudah melalui proses pengambilan keputusan cukup panjang," lugas Sarwoto.
Dia menyontohkan misalnya Telkom telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengenai keberadaan Amdocs. Sebagaimana diketahui, saat ini Amdocs bermarkas di Chesterfield, Missouri, Amerika Serikat. Perusahaan milik miliader Yahudi bernama Morris Kahn itu memiliki lebih dari 17 ribu karyawan, tetapi kira-kira setengah dari jumlah karyawannya itu berbasis di Israel.
Amdocs, juga tercatat namanya di saham di New York Stock Exchange, dan beroperasi di lebih dari lima puluh negara. Amdocs adalah perusahaan penyedia perangkat lunak (software) dan jasa untuk penagihan, customer relationship management (CRM), sistem pendukung operasi (OSS), dan penyedia berbagai perangkat telekomunikasi dan informasi lainnya.
"Pemilihan Amdocs, kita lakukan secara ketat dengan menyaring tender billing system dan CRM. Tidak ada hubungannya dengan penyadapan karena hanya berupa penagihan," ujar Sarwoto.
Ditegaskannya, Amdocs tidak bisa menyentuh data pelanggan Telkomsel karena ada 'lock' dan memakai security password yang berlapis untuk mengamankan kepentingan negara. "Itu jaminan dari kita (Telkomsel)," tegas Sarwoto.
Telkomsel menunjuk Amdocs untuk Operating System Software, Billing Software System (OSS, BSS) dengan nilai proyek senilai Rp 1,2 triliun pada akhir Februari 2011 dan CRM dengan nilai sekitar Rp 1,8 triliun pada Mei 2011 lalu.
Anggota Komisi I DPR RI, Roy Suryo, kepada Republika, mengaku akan melihat komitmen Telkomsel atas jaminan keamanan data pelanggannya tersebut. Disampaikan Roy, Komisi I DPR RI akan terus memantau realisasi di lapangan terkait keamanan data pelanggan Telkomsel.