REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi pada Rabu menuduh seorang remaja telah meluncurkan serangkaian serangan cyber terhadap badan penegak hukum nasional dan dua badan musik terkenal Inggris.
Ryan Cleary, 19, sebelumnya ditahan sebagai bagian dari penyelidikan bersama kepolisian Inggris dengan FBI AS terkait serangan baru terhadap situs web institusi tingkat tinggi.
Kepolisian Metropolitan London, sebagaimana dilaporkan Reuters, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Cleary dituduh menyerang website Badan Kejahatan Serius Terorganisasi Inggris (SOCA).
Ia juga dituduh menyerang situs-situs milik Industri Phographic Inggris dan Federasi Internasional Industri Phonographic.
Cleary, dari Wickford, sebuah kota yang tenang di timur laut London, muncul di pengadilan London Kamis dengan tuduhan lima pelanggaran dalam Undang-undang hukum pidana dan undang-undang penyalahgunaan komputer.
Di rumah yang sedikit terpencil, di mana ia tinggal semua tirainya tertutup dan di pintunya terdapat tulisan "Untuk semua pihak, jangan mengetuk untuk wawancara saat aku tidak bisa berkomentar."
Komisaris Polisi Metropolitan Paul Stephenson menjelaskan penangkapannya dalam perburuan global terhadap kelompok yang diduga menargetkan perusahaan dan kepolisian "sangat signifikan'.
Namun, sebuah kelompok rahasia yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap CIA AS, SOCA Inggris, dan Sony Corp menolak anggapan bahwa remaja itu adalah seorang tokoh terkemuka kelompok itu.
Kelompok hacker Lulz Security (LulzSec), yang mengatakan mereka telah menyusup ke dalam website CIA, SOCA, dan Sony menjauhkan diri dari Cleary dan menepis setiap anggapan bahwa Cleary otak kelompok itu.
"Jelas polisi Inggris yang begitu putus asa untuk menangkap kami, mereka telah menangkap seseorang, dengan segala kelebihannya, kecil hubungannya dengan kami. Pincang," kata kelompok itu di halaman Twitter-nya.
"Ryan Cleary bukan bagian dari LulzSec, kami salah satu rumah dari banyak chatroom resmi kami di server IRC, tapi hanya itu."
Anggota LulzSec, yang sering menggunakan apa yang disebut serangan denial-of-service untuk membanjiri situs website dengan traffic internet, diyakini terbesar di seluruh dunia berkolaborasi melali chatroom rahasia.
Para ahli keamanan mengatakan bahwa kelompok itu terbentuk dari Anonymous, sebuah kelompok aktivis hacker yang dikenal menargetkan perusahaan dan lembaga-lembaga yang menentang WikiLeaks dan pendirinya Julian Assange.
Hacker juga menargetkan Dana Moneter Internasional (IMF), Lockheed Martin Corp, Citigroup Inc, dan Google dalam pelanggaran keamanan serius walaupun tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan itu.