Kamis 16 Jun 2011 19:05 WIB

Telkom Ajak Pengembang Aplikasi Manfaatkan Flexi Market

logo TelkomFlexi
logo TelkomFlexi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Telkom Flexi mengajak pengembang aplikasi lokal untuk memanfaatkan layanan "Flexi Market", sebagai lahan bisnis baru dalam mendulang pendapatan melalui penjualan aplikasi berbasis Android yang kini tumbuh pesat.

Senior Manager Flexi Content and Commerce Application, Arief Sugandi, kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan potensi bisnis aplikasi sangat menjanjikan, termasuk bagi para pengembang aplikasi lokal.

"Layanan Flexi Market sebenarnya sudah ada, tapi belum diperkenalkan secara resmi kepada publik. Rencananya akhir Juni ini kami luncurkan di Jakarta dan Surabaya," katanya di sela-sela seminar "Cari Duit di Flexi Market Android".

Saat ini puluhan pengembang aplikasi telah bergabung di Flexi Market dengan lebih dari 600 aplikasi siap unduh, seperti aplikasi permainan, pendidikan, wallpaper, media dan berita.

Ia mengatakan Telkom mengundang para pengembang lokal untuk menjual aplikasinya di layanan tersebut dengan tawaran skema bisnis yang menarik.

"Kami tawarkan skema pembagian keuntungannya 70:30 (70 persen berbanding 30 persen). Bisnis aplikasi ini bisa menjadi ladang pendapatan bagi pengembang aplikasi," tambah Arief Sugandi.

Sebagai layanan baru, Arief Sugandi hanya menargetkan sekitar 10 ribu pengunduh aplikasi hingga akhir 2011 dengan pemasukan lebih kurang Rp 10 miliar.

Untuk mendukung layanan tersebut, Telkom Flexi juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah vendor dalam penjualan ponsel berbasis Android.

"Selain itu, kami juga meningkatkan kualitas jaringan dengan memanfaatkan teknologi EvDO agar layanan Flexi Market lebih nyaman digunakan," kata General Manager Network Service Telkom Flexi Area Jatim, Bali dan Nusra, I Ketut Budi Utama.

Ia menambahkan teknologi EvDO yang mampu memberikan akses internet dengan kecepatan hingga 3,1 Mbps itu, tahap pertama akan diluncurkan di Jakarta pada 18 Juni dan Surabaya pada akhir Juni.

Sementara itu, Ketua ID Android Community Indonesia Agus Hamonangan mengemukakan pertumbuhan ponsel Android di kawasan Asia kini menjadi nomor satu dan melebihi pertumbuhan di Amerika Serikat serta Eropa.

"Saat ini aplikasi di Android masih didominasi pengembang asing, padahal potensi pengembang lokal cukup besar. Skema bisnis yang ditawarkan Telkom Flexi kepada pengembang lokal juga menjanjikan," katanya.

Menurut Agus, pangsa pasar ke depan akan mengarah pada ponsel pintas berbasis Android, sehingga pengembang aplikasi lokal bisa memanfaatkan potensi itu untuk berjualan produk.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement