REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Layanan pelanggan Telkomsel terbaru, T-Care mulai diminati pelanggan.
Vice President Telkomsel Area Jawa Bali, Gilang Prasetya, kepada wartawan di Surabaya, Kamis, menjelaskan, T-Care memberikan berbagai informasi seputar produk Telkomsel, termasuk permintaan dan pengaduan terhadap layanan secara "self service".
"Dengan layanan ini, pelanggan tidak perlu susah-susah datang ke Grapari dan Gerai Telkomsel. Cukup akses internet lewat ponsel atau komputer," katanya usai syukuran HUT ke-16 operator tersebut.
Selain itu, lanjut Gilang, pihaknya telah menyediakan sebanyak 29 mesin T-Care untuk pelanggan yang tersebar di Jawa Timur (19 unit) dan Jawa Tengah (10 unit). Sedangkan wilayah Bali dan Nusa Tenggara segera menyusul.
"Nantinya, mesin T-Care juga akan ditempatkan di pusat perbelanjaan, bandara, kampus atau tempat-tempat keramaian publik lainnya," tambah Gilang.
Ia menambahkan layanan ini sebenarnya sudah diluncurkan sejak Februari 2011, tetapi baru beberapa pekan terakhir diperkenalkan kepada pelanggan.
Hingga saat ini, hampir 80.761 pelanggan Telkomsel telah memanfaatkan layanan ini, sebagian besar pelanggan kartu pascabayar (postpaid).
Layanan Data
Sementara itu, untuk mengantisipasi terus meningkatnya tren penggunaan layanan data atau "broadband", Telkomsel telah menambah sekitar 200 "base transceiver station" (BTS) 3G atau Node B di wilayah Jatim.
General Manager Network Telkomsel Area Jatim Rahman Ramadya mengatakan, saat ini BTS 3G di wilayah Jatim telah mencapai sekitar 800 unit atau 10 persen dari total BTS 3G secara nasional.
"Secara bertahap jumlah BTS 3G akan terus kami tambah, terutama pada daerah-daerah yang okupansinya cukup tinggi," ujarnya.
Manager Corporate Communication Telkomsel Jawa Bali, Sri Ambar Yusmeniwati, menambahkan jumlah pengguna layanan data secara nasional hingga Maret 2011 mencapai sekitar 24 juta pelanggan atau naik 81 persen dibanding periode sama tahun 2010.
Hingga akhir tahun, pengguna layanan data Telkomsel ditargetkan menembus angka 45 juta pelanggan. "Sejak April 2011, bandwidth juga sudah dinaikkan dua kali lipat dari 15 Gbps (Giga byte per second) menjadi 30 Gbps. Artinya, kami memang sudah sangat siap dan serius menggarap bisnis ini untuk menuju era 'beyond telecommunication'," katanya.