REPUBLIKA.CO.ID, Apple menginginkan masa depan iPhone dan iPad lebih tipis lagi, demikian menurut sebuah laporan. Tentu, untuk mencapai itu industri telekomunikasi bakal membutuhkan kartu SIM lebih imut lagi.
Itulah paling tidak yang didengar Reuters dari penyedia layanan telekomunikasi nirkabel asal Prancis, Orange. Publikasi itu mengklaim, bahwa Apple mengajukan satu standar SIM lebih tipis, namun Institut Standar Telekomunikasi Eropa, (ETSI) belum mengambil keputusan terkait proposal Apple.
Jelas sudah, rencana ini menggambarkan bagaimana Apple begitu terpaku pada detail. SIM yang lebih kecil tentu akan membantu mengurangi ketebalan iPhone atau iPad cukup signifikan, demikian menurut iFixit, perusahaan reparasi yang telah mengikuti dan mengkaji evolusi dalam komponen-komponen Apple selama bertahun-tahun.
"Mereka mengoptimalkan pengurangan sejumlah milimeter di sini," ujar Kyle Wiens, CEO iFixit dalam sebuah wawancara yang dilansir oleh Wired.
Bila industri telekomunikasi setuju berkata ya pada kartu SIM lebih mungil, maka jenis ponsel cerdas lain dan perakit tablet akan cenderung mengadopsi standar itu pula, yakni membuat piranti mereka lebih tipis.
iPhone Apple generasi 4 dan iPad, keduanya telah menggunakan kartu SIM lebih kecil, SIM Micro, sebuah standar yang dikembangkan oleh ETSI. Namun SIM Micro itu memiliki ketebalan sama dengan versi SIM konvensional yang lebih besar, meski kinerja telah didongkrak untuk jaringan komunikasi lebih baik. Jadi, penyusutan ukurang SIM Micro tetap tidak mengurangi ketebalan produk terbaru tersebut.
Selama bertahun-tahun, Apple telah dielukan sebagai pemimpin desain dalam industri teknologi, kerap melakukan pengenalan produk pertama kali dengan paket super kompak, rapat, dengan sudut tajam dari berbagai faktor, seperti iPhone, iPad dan juga MacBook Air.
Upaya mendorong standar SIM baru yang lebih tipis adalah contoh bagaimana Apple merencanakan desain di masa depan.
Adopsi standar SIM baru akan menjadi proses lambat, menurut ETSI. Dan, imbuh iFixit yang menyetujui teori itu, proses bisa membutuhkan waktu setahun hingga lebih.
"Satu yang perlu dipikirkan adalah bagaimana standar itu dapat diterima semua," ujar Wiens. "Mereka memiliki rencana mengenai apa yang mereka butuhkan beberapa tahun ke depan. Tapi membuat semua operator telekomunikasi menuju standar itu benar-benar butuh waktu serius, jadi memang sebaiknya dimulai secepat mungkin."