REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) mengincar pertumbuhan hingga 45 persen sektor migas dan pertambangan. Saat ini anak perusahaan Indosat ini memiliki pelanggan di industri migas sebanyak 200 perusahaan.
''Melihat perkembangan saat ini, tahuin 2011 kami menargetkan pertumbuhan pelanggan hingga 45 persen, '' kata General Manager Marketing Lintasarta M. Ma’ruf, di sela penyelenggaraan 35th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition yang berlangsung di Jakarta hingga 20 Mei mendatang.
Untuk mendukung industri migas dan pertambangan, Lintasarta menawarkan solusi berbasis VSAT (Very Small Apperture Terminal), BWA (Broadband Wireless Access), Data Center. Termasuk dukungan pembangunan infrastruktur dan professional support untuk diimplementasikan pada lapangan eksplorasi migas yang berpindah-pindah.
Dalam pameran ini, kata Maruf, pihanyaknya memperkenalkan Lintasarta IP VSAT dan Lintasarta SCPC VSAT. Teknologi VSAT Lintasarta didukung oleh platform Fix dan Gyro (maritime). '' Lintasarta SCPC VSAT sangat sesuai untuk kebutuhan industri migas yang memerlukan komunikasi data dengan bit rate yang besar karena menjamin reliabilitas dan kualitas atas sistem dan data yang dikirimkan,'' kata Maruf.
Layanan ini dapat digunakan untuk komunikasi data seperti koneksi LAN to LAN berbasis protokol IP dan transfer file/gambar berukuran besar. Data seperti 2D/3D seismic, peta topografi, maupun jenis peta lainnya Selain untuk komunikasi data, e-mail dan suara, layanan ini juga dapat digunakan untuk komunikasi video seperti Video Conference (VICON) dan CCTV yang dapat menjadi solusi yang tepat untuk memonitor proses produksi secara real-time dari kantor pusat sampai ke lokasi-lokasi yang terpencil.
Sedangkan layanan Lintasarta IP VSAT dapat membantu untuk menghubungkan beberapa lokasi remote para pelaku industri migas yang berada di luar kota. dengan teknologi Broadband Satelit DVB-S yang berbasis pada standar Internet Protocol (IP).
Untuk melengkapi solusi satelit melalui VSAT, Lintasarta juga mengemas solusi khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan industri migas yaitu dukungan network beserta infrastruktur dan professional support Lintasarta yang handal di lokasi eksplorasi yang berpindah-pindah. ”Kami siap membangun infrastruktur dan sekaligus melakukan maintenance dimanapun lokasi eksplorasi pelanggan migas berada sehingga integrasi semua sites terus terjaga,” jelas M.Ma’ruf.
Selain solusi yang bersifat jaringan maupun infrastruktur, kebutuhan Business Continuity Plan (BCP) bagi industri migas pun dapat dipenuhi melalui solusi Lintasarta Data Center yang saat ini telah tersedia di 3 lokasi, yaitu Jakarta, Bandung & Jatiluhur. M. Ma’ruf meyakinkan bahwa solusi Data Center Lintasarta yang berstandar internasional dapat mendukung ketersediaan data migas yang baik, sehingga akan mendorong peningkatan investasi di sektor Industri Migas.
Dengan track record Lintasarta sebagai IT Outsourcing company yang handal, M.Ma’ruf menambahkan pula bahwa dengan meng-outsource-kan Data Center ke kami, klien akan mendapatkan biaya jaringan yang lebih efisien, tidak ada CAPEX untuk membangun Data Center berstandar internasional, OPEX yang optimal, dan memperoleh Single-Point-of-Contact.
”Maksud dari Single-Point-of-Contact adalah kemudahan akses karena dengan berlangganan data center dan jaringan komunikasi data ke Lintasarta, otomatis pelanggan mendapatkan Single-Point-of-Contact untuk end-to-end fasilitas data center-nya,“ kata Maruf.