Sabtu 07 May 2011 11:35 WIB

Inilah Penyakit-Penyakit yang Turut "Membunuh" Charles Darwin

Charles Darwin
Foto: .
Charles Darwin

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Sepanjang hidupnya, Charles Darwin meminta bantuan untuk masalah kesehatan berganda, termasuk muntah asam lambung setelah setiap kali makan.

Dia didiagnosis dengan puluhan kondisi oleh dokter di hari terakhir hidupnya, kata para ahli di konferensi tahunan di  University of Maryland School of Medicine  di Baltimore pada hari Jumat.Apa saja penyakit darwin itu? Berikut rinciannya yang dibahas dalam pertemuan itu:

Penyakit changas

Darwin mungkin telah tertular penyakit Chagas, penyakit parasit yang  aktif selama bertahun-tahun di tubuhnya. Ia diduga mendapatkan kuman itu  selama perjalanan lima tahun di seluruh dunia dengan kapal HMS Beagle.

Penyakit ini ditularkan melalui binatang kecil yang jamak ditemui di Amerika Selatan dan Tengah.

Ada dua fase akut dan kronis. Fase akut mungkin tidak memiliki gejala tetapi dapat mengakibatkan demam, perasaan umum yang tidak sehat, dan pembengkakan dalam satu mata.

Gejala dalam tahap kronis termasuk sembelit, masalah pencernaan, sakit perut, dan kesulitan menelan.

Pengobatan dengan obat-obatan tetapi sekitar 30 persen orang yang terinfeksi yang tidak diobati akan terus mengembangkan gejala penyakit Chagas, yang dapat menyebabkan masalah jantung atau pencernaan.

Sindroma muntah siklik

Sebuah kondisi yang biasanya berkembang di masa kecil sekitar usia tiga tahun, meskipun dapat bertahan dalam kehidupan dewasa juga.

Gejala termasuk serangan berulang berupa mual yang intens, muntah, dan kadang-kadang sakit perut, sakit kepala, atau migrain.

Saat ini tidak diketahui apa penyebabnya dan ada obatnya.

Penyakit ulkus peptikum

Area kerusakan pada lapisan baik perut atau dinding usus kecil yang bisa sangat menyakitkan. Penyebab paling umum adalah infeksi perut yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori.

Infeksi ini sebenarnya cukup umum tetapi tidak selalu menyebabkan penyakit. Termasuk gejala mulas, rasa pahit di mulut, merasa sakit atau muntah-muntah, dan memuntahkan setiap makanan yang masuk ke perut.

Gejala yang lebih serius termasuk muntah darah dan darah dalam tinja.

Helicobacter pylori

Helicobacter pylori merupakan bakteri penyebab lebih dari 80 persen  tukak lambung dan 90 persen borok usus duabelas jari. H Pylori merupakan bakteri pathogen yang menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dapat bertahan di perut selama hidup seseorang, dan sering ditularkan dari ibu ke bayi secara asimptomatik.

H pylori adalah bakteri yang tumbuh sangat lambat, merupakan bakteri gram negatif berbentuk spiral dan mempunyai multiflagella sehingga bisa ”berenang”, hidup di dalam lapisan lambung dan usus dua belas jari. Bakteri ini suka pada kelembaban yang tinggi, dan hanya memerlukan sedikit O2.             

H pylori punya kebolehan bertahan dan berkembang biak dalam lambung  meski lambung kita mengandung sekitar setengah galon asam lambung  karena mempunyai enzim urease sehingga terbentuk kabut hasil netralisasi asam lambung di sekitarnya dengan amonia yang “mengamankan” bakteri ini. Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan lubang-lubang.

H pylori juga dapat bersembunyi pada karang gigi. Penularan bisa terjadi melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses, dan pada air liur orang yang terinfeksi bakteri.

Penyakit lainnya

Di samping penyakit di atas, masih ada sederet penyakit lain yang menggerogoti tubuh pemeu teori evolusi yang hingga sekarang masih menuai kontroversi itu. Sepanjang hidupnya, Darwin meminta bantuan untuk masalah kesehatan berganda, termasuk muntah akibat asam lambung berlebih setiap kali habis makan.

Dia didiagnosis dengan puluhan kondisi oleh dokter hingga hari terakhir hidupnya, termasuk usus buntu, intoleransi laktosa, dan bahkan skizofrenia.

sumber : Daily Mail
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement