Kamis 31 Mar 2011 19:24 WIB

Telkomsel Incar 8 Juta Produk Baru dari Bundling

BlackBerry Telkomsel: (kanan-kiri) VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo, Direktur Trikomsel Oke Evy Soenarjo, dan Manajemen Comtech Cellular Djohan memperkenalkan dua produk bundling BlackBerry White Edition Telkomsel terbaru, BlackBerry Tor
Foto: telkomsel
BlackBerry Telkomsel: (kanan-kiri) VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo, Direktur Trikomsel Oke Evy Soenarjo, dan Manajemen Comtech Cellular Djohan memperkenalkan dua produk bundling BlackBerry White Edition Telkomsel terbaru, BlackBerry Tor

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel mengincar 8 juta pelanggan baru dari program bundling tahun 2011. Angka ini dua kali lipat dari capaian Telkomsel tahun 2010.

''Tahun 2010, dari program bundling kami menggaet 4 juta pelanggan baru,'' kata VP Channel Management Telkomsel, Gideon Edi Purnomo, saat berbicara pada acara Bincang Selular di Jakarta, Kamis (31/3). Bundling meliputi berbagai device, modem, dan gadget baik untuk segmen low end, mid end maupun high end.

Sukses Telkomsel menggaet 4 juta pelanggan baru, menempatkan operator ini sebagai pemain utama bundling di Industri seluler. Telkomsel diperkirakan menguasai 70 persen pasar bundling di Indonesia.

Sukses Telkomsel disebut Gideon tidak lepas dari kejelian dalam melihat kebutuhan pelanggan Telkomsel, baik untuk segmen low end, mid end maupun high end. Masing-masing segmen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, demikian pula value yang diharapkan dari program bundling. "Kuncinya adalah bagaimana menghadirkan produk dan layanan dalam produk bundling itu sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen," ujar Gideon

Oleh karena itu, dalam menyiapkan produk bundling, Telkomsel yang kini memiliki 97 juta pelanggan, tidak mau sekadar menitipkan kartu perdana di dalam ponsel, tetapi sekaligus menanamkan aplikasi yang sudah dikustomisasi sesuai kebutuhan pelanggan.

Untuk meningkatkan value added, dalam konsep bundling ini, Telkomsel juga memasukkan aplikasi dalam bentuk launcher, misalnya Love Indonesia untuk produk bundling BlackBerry.

"Ke depannya, kita juga berusaha agar bundling ini tidak hanya sekadar Telkomsel menitipkan kartu kepada penyedia handset tapi bagaimana memudahkan pelanggan dalam mengakses layanan Telkomsel, terutama layanan baru yang bersifat VAS", jelasnya.

Market Leader

Strategi bundling telah dijalankan oleh Telkomsel sejak tahun 2006 ketika layanan broadband mulai diluncurkan. Hingga saat ini terdapat puluhan produk dan layanan bundling yang telah diluncurkan oleh Telkomsel dan menuai sukses. Gideon memperkirakan, 70 persen pasar produk bundling dikuasai Telkomsel.

Keberhasilan ini tak terlepas dari kepekaan Telkomsel memahami kebutuhan pasar dan tren yang sedang berlangsung di masyarakat. ''Jadi kita melakukan analisa, melihat kebutuhan pasar, mengukur kemampuan ke dalam, sebelum meluncurkan program,'' ungkap Gideon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement