REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Indonesia tidak perlu takut dan khawatir untuk membangun reaktor nuklir untuk pembangit listrik tenaga nuklir (PLTN). Pasalnya, ada beberapa wilayah di Indonesia yang aman dari potensi gempa seperti Kalimantan, Bangka Belitung dan Pulau Jawa bagian utara.
"Terkait ledakan reaktor nuklir di Jepang yang diakibatkan oleh gempa, saya kira hampir semua wilayah di Jepang itu rawan gempa," kata Dosen Teknik Geodesi dr Irwan Meilono, di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan, berdasarkan peta potensi gempa yang dibuat oleh tim 9, beberapa wilayah yang aman dari potensi gempa ditandai oleh warna biru dan wilayah rawan gempa ditanda warna merah.
"Kalau di Jepang itu hampir semua wilayahnya berwarna merah atau semuanya berpotensi terkena gempa," kata Irwan.
Sementara itu, Pakar Nuklir ITB Prof Dr Zaki Su'ud, menjelaskan, hampir semua reaktor nuklir di Jepang dirancang bisa menahan goncangan gempa sampai 8,5 skala richter. "Meledaknya reaktor nuklir di Jepang kemarin di luar dugaan, karena saat membangun reaktor nuklir mereka merancangnya tahan goncangan gempa hingga 8,5 skala richter, tapi gempa yang terjadi kemarin mencapai 9 skala richter," ujar Zaki Su'ud.
Ia memperkirakan pemerintah Indonesia paling cepat bisa membangun reaktor nuklir pada tahun 2018 atau 2020. "Memang secara ahli negara kita sudah banyak memiliki ahli nuklir yang bekerja di pabrik nuklir. Jadi Indonesia paling cepat membangun reaktor nuklir antara tahun 2012 atau 2020," katanya.