REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--XL Axiata optimistis mampu menggandakan jumlah pelanggan layanan Blackberry Internet Service pada tahun 2011. Sekalipun banyak analis menyatakan bahwa Blackberry memasuki masa saturasi, sehingga pertumbuhan Blackberry tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
''Memang banyak analis menyatakan bahwa pertumbuhan Blackberry tahun 2011 tak lagi eksponensial seperti tahun 2007 dan 2008,'' kata Senior Manager Blackberry XL Axiata, Oni Marbun di Jakarta, Senin (28/2). Hal ini terjadi karena layanan Blackberry dinilai telah memasuki tahap saturasi (jenuh,red).
Oleh karena itu, berbagai prediksi memperkirakan bahwa pertumbuhan layanan Blackberry tahun 2011 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun tahun sebelumnya. Blackberry mencatat pertumbuhan tertinggi pada periode 2007 dan 2008.
Tahun 2010, sekalpun mampu membukukan pertumbuhan dari sisi unit penjualan, berbagai riset menyebutkan bahwa pangsa pasar Blackberry mengalami penurunan hingga empat persen. Tingginya permintaan di Inggris dan Indonesia tahun 2010 telah 'menolong' Blackberry dari kemungkinan penurunan pangsa pasar yang lebih besar lagi.
Sejauh ini kondisi di pasar global diperkirakan belum berimbas ke pasar Indonesia. ''Analisis Research in Motion menyebutkan pasar di Indonesia masih sangat besar. Data inilah yang membuat kami optimistis, layanan BIS masih akan tumbuh di tahun 2011,'' kata Oni.
Pada akhir tahun 2009, pelanggan Blackberry XL tercatat 250 ribu. Akhir tahun 2010, jumlah pelanggan meroket lebih dari 300 persen menjadi 815 ribu pelanggan. ''Tahun 2011 kita akan gandakan jumlah pelanggan,'' ujar Oni. Ini berarti XL berambisi meraih pelanggan menjadi sekitar 1,6 juta pada akhir tahun 2011.
Untuk itulah dikembangkan serangkaian inovasi yang lebih menekankan pada value layanan ini. '' Bundling dengan voice dan SMS merupakan sebuah pendekatan, nantinya bisa saja dikembangkan ke konten dan yang lain,'' kata Oni.
Konsep bundling cross service --seperti diterapkan dalam XL Unlimited 3in1 dilukiskan Oni sesuai dengan permintaan dan keinginan pelanggan. ''Mereka tak mau repot, maunya yang simpel-simpel saja,'' ujar Oni.
Pendekatan ini diharapkan mampu menjaga pelanggan existing agar tidak berpindah ke operator lain atau tetap menggunakan layanan Blackberry. Pada saat yang sama, XL bisa menggaet pelanggan baru, termasuk memikat pelanggan yang telah menikmati layanan BIS operator lain.
''Pelanggan kita sudah cerdas kok. Dikepala mereka sudah ada kalkulatornya, makanya mereka tak lagi tertarik dengan pricing. Mereka akan mencari value yang lebih,'' kata Oni.