Jumat 28 Jan 2011 08:43 WIB

Sekalipun Turun, SMS Masih Menjadi Pendapatan Utama Operator

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pesan singkat (SMS), rupanya masih menjadi sumber pendapatan utama kalangan operator di tahun 2011. Sekalipun banyak analis menyatakan bahwa pendapatan dari layanan ini relatif stagnan bahkan akan mengalami penurunan.

Riset yang dilakukan Informa Telecoms & Media, memprediksi SMS masih akan menjadi sumber pendapatan utama operator hingga tahun 2015. Pada lima tahun ke depan, trafik SMS masih akan mengalami peningkatan signifikan. Bila tahun 2010 trafik SMS mencapai 8,7 triliun, pada 2015 diperkirakan akan mengalami kenaikan menjadi 5 triliun SMS.

''Operator lebih banyak mengalokasikan anggaran belanja untuk roll out LTE atau layanan high speed mobile data, hanya sedikit sekali yang mengalokasikan anggaran belanja untuk pengembangan layanan pesan singkat,'' kata Pamela Clark-Dickson, senior analyst at Informa Telecoms & Media.

Padahal, kata Pamela, SMS masih menjadi sumber pendapatan utama. Tahun 2010, 80 persen pendapatan operator berasal dari layanan pesan singkat dan data.

Pamela optimistis bahwa pesan singkat masih akan memainkan peranan penting. Ada beberapa aspek yang mendukung asumsi ini yakni universal acces, interoperability dengan berbagai perangkat dan jaringan operator, mudah digunakan,keberhasilan pengiriman tinggi serta biayanya yang semakin murah.

Sekalipun pada dasarnya pengguna utama SMS adalah pelanggan telepon seluler, namun terjadi peningkatan penggunaan di kalangan pemerintahan, perbankan, pemilik merek, lembaga keuangan, peritel dan penyedia jasa transportasi. Disisi lain, penggunaan SMS juga semakin beragam. SMS tidak lagi hanya digunakan untuk menyampaikan pesan, peringatan, informasi atau promosi. Lebih dari itu SMS menjadi media komunikasi untuk mengingatkan janji, pembelian tiket, kupon, pembayaran melalui perbankan, layanan perbankan termasuk program loyalitas pelanggan.

Di negara-negara berkembang, SMS juga banyak digunakan untuk mendukung layanan perbankan dan keuangan, utamanya kepada nasabah yang tidak memiliki akses perbankan. SMS juga menjadi media untuk nasabah yang tidak atau belum bisa menikmati layanan messaging lain seperti email dan instant messaging.

Di beberapa negara, seperti Afrika dan negara yang lain, Paula mencatat bahwa SMS memiliki peranan yang vital. Utamanya dalam peningkatan ekonomi dan kesadaran sosial, sekaligus membawa pelanggan layanan telekomunikasi masuk ke dalam sistem pasar. Satu contoh, petani bisa menggunakan sms untuk menerima pesan mengenai cuaca, harga jual bibit dan pupuk, sehingga memberi kontribusi bagi peningkatan hasil panen.

Di bidang kesehatan, SMS memiliki peranan penting dalam mengelola stok obat-obatan. SMS juga bisa menjadi ajang edukasi kepada masyarakat di bidang kesehatan, sehingga mampu menekan jatuhnya korban akibat serangan penyakit menular seperti Malaria atau HIV.

''SMS merupakan channel komunikasi yang universal untuk berbagai device, serta memberikan benefit yang besar di dalam bisnis maupun pemerintahan, termasuk dukungan kepada jejaring sosial seperti facebook dan twitter,'' kata Pamela. Ini bisa dilakukan siapa saja, tanpa harus memiliki smartphones.

Ironisnya, sekalipun SMS memiliki peranan penting, pertumbuhan SMS diperkirakan akan melambat, bahkan ada kecenderungan menurun. Sehingga hilang peluang operator mendapatkan penghasilan lebih banyak lagi. Fenomena ini pada gilirannya mendorong operator untuk lebih kreatif lagi mengembangkan layanan-layanan berbasis SMS, agar pendapatan dari layanan SMS tetap tinggi.

sumber : cellular news
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement