REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Smartphone atau ponsel cerdas, tidak selalu mahal. Setidaknya inilah hasil kajian yang dilakukan oleh Juniper Research.
Smartphone saat ini masuk kategori ponsel premium. Harganya berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 6 juta. Selain kaya dengan fitur dan mendukung teknologi jaringan terkini, smartphone memiliki peranti multimedia yang mumpuni, seperti kamera, display atau memori internal berkapasitas besar.
Ditengah banjir smartphone (standar) tadi, berkembang smartphone entry level atau smartphone murah. Smartphone entry level adalah sebutan untuk ponsel yang memiliki fitur lengkap--layaknya smartphone standar--, namun tidak memiliki perangkat pendukung dengan spesifikasi tinggi, seperti display atau layar, kamera, memori internal berkapasitas besar.
Studi yang dilakukan Juniper mengungkapkan bahwa harga smartphone (entry level) saat ini berkisar pada angka 150 dolar AS, akan mengalami penurunan hingga separuhnya menjadi 80 dolar AS pada tahun 2015.
Sekalipun terjadi penurunan harga, smartphone yang akan dipasok mengalami peningkatan. Diperkirakan pada tahun 2015 smartphone murah ini akan mencapai 185 juta unit.
Smartphone murah ini umumnya dikembangkan oleh kalangan operator. Seperti Orange yang merilis Orange Boston atau Vodafone yang merilis Vodafone 945. Produsen ponsel adalah kalangan vendor ponsel dari Cina seperti Nexian dan Huawaei.Orange, misalnya, menggandeng Nexian.Kerja sama operator dengan vendor inilah yang kemudian melahirkan smartphone murah.
Pola serupa, juga dikembangkan di Indonesia. Operator CDMA seperti TelkomFlexi dan Esia, menjalin kerjasama dengan vendor Cina. Dari kerjasama ini lahir ponsel dengan merek operator. Pendekatan serupa tengah dikembangkan operator seluler. Sejauh ini kerjasama operator dengan vendor masih terbatas pada penyediaan ponsel entry level untuk mendukung kebutuhan telefoni dasar.
''Tahun 2010, operator seperti Vodafone dan Orange merintis pengembangan smartphone murah dengan harga pada kisaran 150 dolar AS,'' kata Anthony Cox, Analyst Juniper Research. Memperhatikan perkembangan yang ada saat ini smartphone murah akan dilepas dengan harga sekitar 80-an dolar AS pada tahun 2015.,
Ada beberapa fakta yang mendukung analisis ini.
Vendor ponsel Cina dan India seperti Micromax, diperkirakan akan merilis smartphone murah berbasis Android untuk memenuhi kebutuhan lokal
Sistem kompresi dan remote browsing memungkinkan layanan mobile internet mampu menjangkau ponsel murah, termasuk ponsel dengan harga sekitar 25 dolar AS.
Pendekatan yang lebih mengedepankan konten akan menjadi pilihan operator untuk mengurangi angka churn atau kartu hangus.
Hilangnya kendala bagi pengembangan handset lokal, serta terbukanya peluang bagi pemain lokal--seperti vendor Cina dan India--, masuk ke pasar global.
Berbagai perubahan pada industri telepon seluler telah membuka peluang bagi para pemain lokal seperti ZTE dan Huawei. Vendor ini semakin leluasa dalam mengembangkan pasar, bahkan sampai ke Amerika Serikat. Pada sisi lain, pemain lokal juga semakin kuat pengaruhnya sebagai pemasok untuk kebutuhan lokal