REPUBLIKA.CO.ID,NUSA DUA--Produsen BlackBerry, Research In Motion (RIM) melaksanakan konferensi BB bagi para pengguna, dan rekanan pengembang aplikasinya. Konferensi para pengembang BlackBerry pertama di luar Amerika Utara dan pertama di Asia bertajuk BlackBerry DEVCONAsia 2011 App itu akan digelar di Nusa Dua, Bali, 13-14 Januari mendatang.
BlackBerry Developer Conference Asia 2011 selama dua hari dengan lebih dari 40 pembicara adalah konferensi pengembang terbesar kedua setelah konferensi sejenis di Amerika Utara.
Acara ini akan dihadiri para pengembang aplikasi kelas dunia, para ahli BlackBerry, dan mitra dari RIM. Puluhan sesi yang dijadwalkan akan diisi diskusi topik teranyar, di antaranya pengembangan aplikasi untuk BlackBerry Playbook serta belajar tentang BlackBerry Tablet OS SDK
for Adobe AIR dan menggunakan Adobe Flash Builder.
Direktur Senior Penelitian dan Pengembangan RIM, Christopher Smith, tercantum sebagai salah satu pembicara kunci. Dia telah berkiprah dalam tim RIM dengan mengembangkan BB dalam hal Developer Tools, Java Platforms, Web Platforms, dan program dengan mitra, termasuk dengan IBM, Lotus, facebook, TicketMaster, dan lain-lain.
Jika BB sangat andal dalam hal kecepatan unduh jaringan, maka pembicara kunci lain yaitu Direktur Senior RIM, George Staikos, menjadi sosok yang bertanggung jawab atas keberhasilan ini. Efisiensi pemakaian jaringan BB telah dirancang RIM sejak dia bergabung dan terus dikembangkan sejak lama.
Beberapa waktu lalu, ranah maya diramaikan dengan ultimatum Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, terhadap penyedia layanan BlackBerry, RIM.
Dalam aku "twitter"-nya, Sembiring meminta RIM melakukan sejumlah langkah sesuai ketentuan pemerintahan Indonesia. Meski banyak yang mengira ultimatum terhadap RIM ini terkait pornografi, tapi soal blokir pornografi hanya satu di antara tujuh tuntutan pemerintah yang harus dipenuhi sebelum 21 Januari.
Ketujuh tuntutan pemerintah adalah agar RIM mematuhi peraturan perundangan yg berlaku di Indonesia, tertutama tentang Undang-undang 36/1999 tentang Telekomunikasi, UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan UU 44/2008 tentang Pornografi.
Pemerintah juga meminta RIM membuka perwakilan di Indonesia, mengingat sudah ada lebih dua juta pelanggan BlackBerry di Indonesia, selain RIM juga diminta membuka pusat layanan di Indonesia untuk melayani pelanggan di sini.
Pemerintah ingin RIM merekrut tenaga kerja Indonesia secara layak dan proporsional, dan mereka diminta sebanyak mungkin menggunakan isi lokal Indonesia, terutama perangkat lunak.
RIM diminta memblokir situs porno, sebagaimana sudah dipatuhi operator lain, selain permintaan pemerintah agar RIM membangun server/repeater di Indonesia sehingga aparat hukum bisa mengakses. Dari sejumlah tuntutan di atas, yang dianggap belum dipatuhi adalah lokasi server RIM yang berada di Kanada.