REPUBLIKA.CO.ID, SAN JOSE--Produsen gadget terkenal di dunia, Apple, tengah menghadapi tuntutan hukum terkait penyalahgunaan identitas pribadi pengguna iPhone dan iPad tanpa seizin konsumen. Gugatan ini didaftarkan pada 23 Desember lalu.

"iPhones dan iPads membuka akses bagi jaringan periklanan untuk mengambil data-data pribadi para pemilik iPhone dan iPad. Aplikasi apa yang mereka gunakan, seberapa sering mereka menggunakan, dan berapa lama mereka menggunakan aplikasi itu," demikian gugatan yang didaftarkan di Pengadilan Federal San Jose, California.

"Beberapa aplikasi malah menjual informasi pribadi dari pengguna aplikasi di iPhone dan iPad. Informasi itu seperti lokasi, umur, jenis kelamin, pendapatan, etnis, orientasi seksual hingga pandangan politik," demikian gugatan.

Gugatan ini didaftarkan oleh seseorang bernama Jonathan Lalo dari Los Angeles. Sejumlah aplikasi yang ia maksud seperti Pandora, Paper Toss, the Weather Channel, dan Dictionary.com.

Lalo menilai, apa yang dilakukan Apple dan sejumlah aplikasi itu melanggar aturan penggunaan komputer di sejumlah negara federal dan UU Kerahasiaan Pribadi.

Setiap iPhone dan iPad dilengkapi oleh sistem yang dinamakan Unique Device Identifier (UDID) yang tidak bisa diblok oleh pengguna Apple. Apple mengklaim sudah mengkaji seluruh aplikasi yang dijual di Apple Store dan tidak membolehkan adanya transmisi data konsumen tanpa persetujuan pengguna Apple.

Juru bicara Apple, Amy Bessette, sejauh ini belum bisa berkomentar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika