Senin 27 Dec 2010 17:10 WIB

Kado Aplikasi Ayah untuk Putranya yang Cacat Nongol di iPad

iPad
iPad

REPUBLIKA.CO.ID, RALEIGH, CAROLINA UTARA, AS.--Bocah asal Winston-Salem AS, Victor Pauca, 5 tahun, memiliki hadiah untuk dibuka saat Natal. Namun ia sepertinya mendapat bingkisan terbaik tahun ini; kemampuan untuk berkomunikasi.

Maklum, Victor memiliki kelainan genetika langka yang menghambat pengembangan sejumlah kemampuan termasuk berbicara. Untuk membantunya dan teman-teman lain yang tak beruntung, sang ayah, Paul dan beberapa mahasiswa di Wake Forest University di Winston-Salem, telah menciptakan sebuah aplikasi untuk iPhone dan iPad yang mengubah sentuhan tangan pengguna menjadi alat komunikasi.

The Verbal Victor, nama aplikasi itu membuat orang tua dan pengasuh dapat mengambil gambar dan merekam frasa untuk mereka gunakan. Rekaman itu menjadi 'tombol' pada layar yang dapat disentuh Victor kapan pun ia ingin berkomunikasi. "Sebuah gambar halaman belakang misal, dapat disertai rekaman kalimat berbunyi,"Aku ingin keluar dan bermain.". Ketika Victor menyentuh itu, maka orang tua dan guru-guru tahu apa yang ia inginkan.

"Pengguna akan merekam suara, sehingga aplikasi itu berdasar hal yang diakrabi si anak. Bukan bersifat robot," papar Paul. Aplikasi yang akan dibandrol $10 (Rp100 ribuan) di toko iTunes milik Apple dan dirilis awal pekan depan, merupakan satu dari puluhan produk desain software untuk mempermudah hidup orang-orang dengan keterbatasan.

Kategori itu meluas sangat cepat seingga Apple perlu memisahkan dalam daftar khusus di App Store.  Lebih banyak aplikasi ditambah tiap pekan, merentang dari Sign4Me, tanda bahasa untuk tutor dengan animasi avatar hingga ArtikPix,  aplikasi mirip kartu berbasis flash yang membantu guru dan pakar terapi bicara meningkatkan artikulasi siswa terhadap kata-kata.

"Aplikasi ini membuka isi benaknya kepada kami, karena ia dapat menunjukkan apa yang ia pikir," ujar ibu Victor, Theresa.

Kelainan genetika yang diderita Victor disebut Sindrom Pitt Hopkins. Gangguan itu menyebabkan hambatan terhadap kemampuan kognifit, motorik, dan perkembangan sosial serta kemampuan berbahasanya.

Keluarga Paucas telah mencoba sejumlah alat terapi yang didesain untuk membantu orang-orang dengan keterbatasan komunikasi serupa yang diderita putranya. Namun sering kali alat berteknologi rendah atau terlampau mahal, seperti model kelas atas yang digunakan ahli fisika tersohor, Stephen Hawking, berharga lebih dari $8.200 (Rp82 jutaan).

Paul Pauca, seorang guru besar ilmu komputer, memutuskan bersama siswanya untuk mencoba melakukan lebih baik. Mulai Januari lalu, mereka bekerja menciptakan aplikasi yang bisa memanfaatkan piranti Apple agar membuat komunikasi lebih mudah.

Alasan utama, piranti keras telah tersedia dan sebagian pekerjaan bagian dari kuliah, sehingga secara esensial tidak butuh biaya langsung untuk pengembangan. Prototipe berhasil diselesaikan akhir musim semi atau pertengahan tahun ini.

"Ini bukan operasi berbujet besar sehingga itu memungkinkan bagi kami untuk menjualnya $10," ujar salah satu siswa Paul yang telibat dalam proyek, Tommy Guy yang kini meraih gelar PhD di Universitas of Toronto.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement