REPUBLIKA.CO.ID, Dalam era Web 2.0, upaya untuk menghajar Visa, Mastercard, Amazon dan PayPal yang telah memotong jalur donasi ke Wikileaks, sungguh bukan hal sulit. Mereka yang mencari peluang membalas dendam dengan membuat komputer para korporat itu dibanjiri trafik zombie, tidak perlu lagi mengunduh software tertentu.
Alih-alih kini mereka dapat hanya dengan mengunjungi web yang tepat dan membiarkan JavaScript, bahasa khusus web interaktif, untuk melakukan pekerjaan balas dendam itu dengan cukup mulus.
Mereka yang telah bergabung dengan kegiatan bernama serangan "Operation Payback" (Operasi Pembalasan) pada Rabu, Kamis dan Jumat terhadap para korporat, sebagian besar mengandalkan alat yang mampu diunduh. Sedikit yang menjadi bagian dari proyek anonim itu merupakan hacker asil. Mereka bergabung dengan menjalankan software khusus disediakan oleh anggota yang lebih melek teknis.
Instruksi situs-situs mana yang ditarget dan kapan, dikirimkan lewat saluran dan laman online yang didedikasikan untuk chat, menciptakan semacam pemberontakan online.
Kini, menginstal software tak diperlukan lagi, mengingat seorang anggota Anonim yang telah menciptakan laman online akan mengubah browser pengguna menjadi alat penyerang. Begitu anda mengklik tombol 'attack' atau menyerang, laman itu akan berulang kali--secara cepat--meminta server web yang ditarget untuk menyerahkan file-file, terutama dalam imej besar. Sebuah tautan ke kemudian melintasi ruang chat di mana serangan sedang diorganisir.
Pencipta alat tersebut tidak diketahui dan pembacaan cepat yang dilakukan JavaScript menunjukkan bahwa alat itu sekedar sedikit pemograman dasar. Begitulah kira-kira, pengembangan laman itu menggambarkan bahwa kini cukup mudah bagi siapa pun untuk terlibat dalam serangan untuk melumpuhkan sistem sebuah laman. Yang anda butuhkan hanyalah laman yang tepat untuk dikunjungi dan mengklik sebuah tombol besar.
Namun ada masalah tak sepele bagi anda yang berniat bergabung. Alat tersebut tidak membiarkan anda menyembunyikan alamat IP. Siapa pun yang mempertimbangkan menggunakan alat ini juga harus sadar bahwa tiga anggota Anonim, dalam dua kampanye serangan online, telah ditahan dan dua telah didakwa, dengan tuduhan berpartisipasi dalam serangan melumpuhkan sistem layanan website.