Selasa 14 Dec 2010 18:00 WIB

Wow! Militer AS Rakit Superkomputer dari PlayStation 3

PlayStation 3
Foto: Dokumentasi
PlayStation 3

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Di dunia game, perangkat PlayStation generasi 3 merupakan salah satu mesin game paling canggih. Tapi di tangan militer, siapa yang mengira kalau perangkat PlayStation bisa dirangkai menjadi satu superkomputer?

Adalah Angkatan Udara Amerika Serikat yang melakukannya. Mereka membuat satu superkomputer yang komponennya berasal dari sekitar 2.000 unit PlayStation 3.

Nama superkomputer itu Condor. Ia diciptakan di US Air Force Research Laboratory (AFRL) di New York. Militer AS mengatakan, pilihan mereka menggunakan perangkat semata untuk efektifitas biaya dan teknologi ramah lingkungan.

Militer merakit Condor dari 1.760 PlayStation 3. Komponen utama yang diambil adalah prosesornya. Prosesor game ini dirakit sedemikian rupa dengan teknologi militer tingkat tinggi sehingga menjadi satu mesin yang kecepatan prosesnya 50 ribu kali lebih cepat dari notebook standar.

Kecepatan Condor dipercaya berada di peringkat 34 mesin superkomputer tercepat di dunia. Apa saja yang ia bisa lakukan? Militer membuat Condor untuk bekerja riset intelejen artifisial, pendeteksi pola, dan analisis gambar pengintaian beresolusi tinggi.

Selain kecepatan dan tentu saja murah, Condor juga terkenal dengan ramah lingkungan. Listrik untuk menggerakkan Condor hanya 1/10 dari tenaga superkomputer biasa.

"Total biaya kami membuat Condor hanya 2 juta dolar AS. Ini penghematan luar biasa dari pembuatan superkomputer yang sebelumnya bisa mencapai 10-20 kali lipatnya," kata Mark Barnell, direktur AFRL, seperti dikutip telegraph.

Ia mengungkapkan, AFRL tertarik mengembangkan superkomputer dari PlayStation 3 karena ada komponen chip Cell BE. Komponen ini memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mengakselerasi aplikasi multimedia yang kebetulan sangat dibutuhkan Angkatan Udara AS.

Ia menambahkan, lembaga lain yang memiliki superkomputer berkemampuan setara Condor adalah Departemen Pertahanan AS.

sumber : Telegraph
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement