Jumat 10 Dec 2010 21:11 WIB

Anonymous, Kelompok di Balik Serangan Balas Dendam Pendukung Wikileaks

Hacker,ilustrasi
Foto: Aljazeera
Hacker,ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Jika Anda berpikir ada sekelompok peretas ada di suatu tempat membungkuk di atas komputer mereka melancarkan serangan cyber pada perusahaan yang telah menolak layanan kepada WikiLeaks, Anda salah.

Forum peretas yang dikenal dengan sandi  "Anonymous" dan "Payback Operation" melakukan penjebolan dengan cara sederhana: mengirim email ke salah satu dari banyak situs pengguna - dan begitu email dibuka, maka artinya seperti ANda membuka pintu bagi para peretas untuk mengambil alih komputer Anda.

Anonymous mengaku bertanggung jawab untuk menonaktifkan atau mengganggu situs MasterCard, Visa, dan PayPal minggu ini. Serangan terjadi menyusul penangkapan pemimpin WikiLeaks Julian Assange.

"Anda tidak harus berada di komputer Anda. Yang anda harus lakukan adalah mengirim email Anonymous yang berkata, "Saya menyetujui Anda menggunakan komputer saya, melakukan apa pun yang Anda suka."

"Sesaat setelah email terbuka, mereka yang punya link ke  Anonymous menggunakan kekuatan kolektif untuk melancarkan serangan-serangan ini," kata Gregg Housh, seorang pakar keamanan internet berusia 34 tahun yang berbasis di Boston pada CNN.

Eksistensi Anonymous ada jauh sebelum situs WikiLeaks. Di masa lalu, mereka telah meluncurkan serangan terhadap situs-situs Gereja Scientology, Motion Picture Association of America, dan Asosiasi Industri Rekaman Amerika.

Sekarang, berkat liputan media di seluruh dunia dari namanya, kisah WikiLeaks dan beberapa perbaikan kecil untuk alat menyerang, Anonymous telah membuat nama untuk dirinya sendiri.

Housh Housh, berbicara melalui telepon, mengatakan dia hanya memonitor aktivitas Anonymous dan tidak berpartisipasi dalam serangan terkait WikiLeaks.

"Anonymous tidak memiliki struktur perintah dan tidak ada juru bicara," kata Housh. Tapi mereka memiliki beberapa disiplin kolektif.

"Secara kasat mata, Anonymous adalah tidak ada. Mereka tidak punya anggota tetap," katanya.

Mereka biasanya berkumpul dalam sebuah portal tertentu. Jika ada seruan "Mari kita mulai menyerang" dan mayoritas yang ada dalam portal itu setuju, maka mereka mencari kelompok akan ditargetkan. Jika mayoritas orang yang hadir di portal memutuskan - pada waktu itu - bahwa sasaran yang dimaksud tak sesuai tujuan, maka tindakan tak jadi dilakukan, katanya.

Peneliti jaringan, Dr Jose Nazario, membenarkan analisa Housh. Nazario adalah seorang peneliti dengan Arbor Networks, sebuah perusahaan di Massachusetts, yang melacak aktivitas berbahaya pada jaringan komputer. Arbor Networks bekerja untuk klien sektor swasta dengan ISP yang cukup besar.. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan penegak hukum.

Nazario telah memantau Anonymous untuk klien korporat tapi tidak akan mengatakan siapa saja mereka. Dia mengatakan sekitar 1.500 orang dengan komputer yang berbasis di Amerika Serikat telah secara konsisten mengobrol di situs Anonymous minggu ini.

Banyak dari orang-orang telah men-download alat yang Anonymous dibuat sehingga komputer mereka bisa terhubungkan, kata Nazario. Alat ini dirancang untuk berulang kali meminta data dari server, dan pada gilirannya melumpuhkan situs itu. m

Jadi berapa banyak komputer yang dibutuhkan untuk menjatuhkan situs web sebuah perusahaan besar itu? "Tidak lebih dari 120," menurut Nazario, berdasar analisa terbaru atas serangan cyber dengan tujuan membela WikiLeaks.

Dan satu hal yang pasti, katanya, mereka melakukan itu bukan karena motif ekonomi, tapi berdasar kepuasan pribadi. "Mereka sukarela melakukannya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement