REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel telah melakukan investigasi internal atas kasus Abdul Wahab , yang dikabarkan meninggal di Grapari Manado. Ihwal ada tidaknya tindak kekerasan dan penyebab kematian, diserahkan kepada kepolisian.
''Soal ada tidaknya kekerasan atau tindak pidana dalam kasus ini, termasuk penyebab kematian almarhum Abdul Wahab, bukan wewenang kami. Telkomsel tak akan memasuki wilayah ini,'' kata Deputy Corporate Secretary Telkomsel, Aulia E Marinto di Jakarta, Kamis malam.
Berdasar hasil investigasi yang dilakukan, petugas di grapari Manado telah memberikan pelayanan yang layak kepada almarhum yang berencana mengganti kartu perdana yang hilang. ''Ada prosedur yang harus dipenuhi dalam proses ini, seperti kartu identitas yang masih berlaku,'' kata Aulia.
Rupanya kartu identitas yang dibawa almarhum telah habis masa berlakunya. ''Petugas customer services meminta almarhum agar memperpanjang masa berlakunya kartu identitas, karena tanpa kartu identitas yang sah dan masih berlaku pergantian kartu tak bisa dilakukan,'' ujar Aulia.
Patut diduga, almarhum tidak bisa menerima prosedur tetap yang berlaku di Telkomsel, sehingga timbul reaksi keras. Reaksi keras almarhum mengundang perhatian petugas keamanan di Grapari Manado. Petugas keamanan berusaha menenangkan.
Insiden ini kemudian diketahui supervisor Grapari. Supervisor menengahi dan mengajak almarhum ke ruang VIP. '' Membawa pelanggan ke ruang VIP untuk menenangkan juga prosedur kami,'' kata Aulia. Sampai di ruang VIP tak terjadi insiden apa-apa.
Dari dialog antara almarhum dengan supervisor diketahui bahwa yang bersangkutan ingin meminta ganti kartu perdana yang hilang, namun tidak bisa diproses petugas customer services karena kartu identitas yang diserahkan telah habis masa berlakunya. Menyadari bahwa kartu diperlukan supervisor memutuskan untuk memprosesnya.
'' Dari sisi protap, supervisor melakukan pelanggaran, karena memproses pergantian kartu tanpa didukung dengan kartu identitas yang masih berlaku. Namun karena pertimbangan kebutuhan pelanggan dan empati kepada pelanggan, permintaan ganti kartu tetap diproses,'' kata Aulia.
Karena akan mengambil formulir pergantian kartu, supervisor Grapari kemudian meninggalkan Abdul Wahab di ruangan. Saat kembali ke ruangan Abdul Wahab diduga telah pingsan. ''Saat berada di ruang VIP, kondisi Abdul Wahab memang seperti kurang enak badan atau kelelahan,'' papar Aulia.
Supervisor Grapari kemudian melarikan Abdul Wahab ke rumah sakit. Karena jalanan padat perlu waktu lama untuk sampai ke rumah sakit. Untuk mempercepat Supervisor harus turun dari kendaraan, minta pengemudi lain memberi jalan. '' Abdul Wahab dinyatakan meninggal oleh dokter yang memeriksanya di Unit Gawat Darurat,'' kata Aulia.
Ketika ditanya, apakah Abdul Wahab meninggal karena serangan jantung atau sebab lain, Aulia menolak berkomentar. ''Ini wewenang dokter, kami tak bisa memasukinya,'' kata Aulia.
Demikian pula dengan kabar yang beredar sebelumnya bahwa ada tindak kekerasan yang menyebabkan korban meninggal. Pengusutan mengenai ada tidaknya tindak pidana menjadi wewenang kepolisian.