REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebuah penyedia (provider) nama domain Internet AS menarik layanannya untuk situs web Wikileaks setelah rentetan serangan oleh hacker yang mengancam akan mengacaukan seluruh sistem.
Pernyataan itu disampaikan oleh provider dan Wikileaks sendidi Jumat sebagaimana dilaporkan sebuah media terkemuka AS. Tetapi, dalam hitungan jam, WikiLeaks mengaku telah mendaftarkan nama domainnya di Swiss.
Pada pertengahan-pagi, mencoba untuk mengakses situs Web wikileaks.org asli hanya menghasilkan halaman dengan pesan berisi: "Alamat ini tidak valid" Tapi nama domain baru, wikileaks.ch memberikan akses ke situs.
Aksi oleh EveryDNS, yang menjadi provider untuk sekitar 500.000 situs Web, diikuti keputusan pada hari Rabu oleh Amazon.com Inc untuk mengusir WikiLeaks dari servernya, meskipun tetap pada server host Swedia, Bahnhof.
Keputusan itu terkait kemarahan Amerika Serikat karena Wikileaks telah mempublikasikan beberapa dari 250.000 dokumen rahasia Departemen Luar Negeri AS yang berhubungan dengan kebijakan luar negeri.
Dalam sebuah pernyataan di situs Web-nya, EveryDNS.com, provider ini mengatakan telah mengakhiri layanan untuk nama domain WikiLeaks sekitar pukul 4am waktu Eropa Tengah pada hari Jumat.
Provider itu mengatakan wikileaks.org "telah menjadi target beberapa serangan distributed denial of service (DDOS)." Seperti serangan-serangan yang biasanya membombardir situs Web dengan serangan, mencegah akses pengguna yang sah dan dirancang untuk mengarahkan ke situs web yang tidak tersedia.
"Serangan-serangan yang telah dan akan datang di masa depan, mengancam stabilitas infrastruktur EveryDNS.net, yang menyediakan akses ke hampir 500.000 situs Web lain," kata pernyataan itu.
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, yang sedang dicari untuk dimintai keterangan sehubungan dengan dugaan kejahatan seks di Swedia, yang ia sangkal, mengatakan pada pakan feed Twitter sekitar 5:30 am: "Domain wikiLeaks.org dibunuh oleh everydns.net AS setelah mengklaim serangan massa."
Ia memohon pendukung untuk "menjaga kuat" dan memberikan link untuk sumbangan keuangan. Beberapa jam kemudian, sebuah pesan di Twitter feed WikiLeaks berkata: "WikiLeaks pindah ke Swiss" dan tersedia dengan alamat Web baru.
ANTARA News yang mencoba mengunjungi alamat web http://wikileaks.ch menemukan halaman web Wikileaks, namun alamat web yang ditampilkan hanya berupa nomor IP (Internet Protocol) http://213.251.145.96/ dengan ISP (Internet Service Provider) Ovh System.
IP address itu terdaftar atas nama organisasi Iconeweb Multimedia, bukan wikileaks.org dan berada dalam server di Prancis.
Halaman Wikileaks yang sama juga tampil dalam alamat http://wikileaks.org, namun tidak diketahui dengan jelas apakah itu hanya phising yang dipublikasikan oleh pihak lain atau benar-benar punya Wikileaks.