REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Salah satu yang menentukan kemajuan suatu negara adalah inovasi teknologi. Penelitian internasional menunjukkan bahwa para remajalah yang akan melakukan semua inovasi teknologi tersebut.
Penelitian itu dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat (AS) pada Januari 2010. Penelitian bekerja sama dengan Lemelson terhadap 500 remaja berkaitan dengan budaya inovatif dan mendidik kaum muda di negara itu.
Hasil penelitian itulah yang dikutip oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim. Dia menyampaikannya pada pembukaan presentasi finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-42 dan Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) ke-9 pada 2010, Depok, Jawa Barat, Senin (22/11).
''Merton Flemings, ilmuwan yang memimpin proyek penelitian mengatakan bahwa 'para remajalah yang akan melakukan semua inovasi teknologi itu','' kata Sekretaris Utama LIPI Djusman Sajuti yang membacakan sambutan Kepala LIPI.
Peran remaja disadari penting dalam perkembangan sains dan teknologi. Diketahui bahwa iptek merupakan unsur utama penggerak dan pendorong perubah. ''Agar perkembangan sains dan teknologi terus dapat diikuti, dibutuhkan para peneliti remaja dan guru yang kreatif dan inovatif,'' jelasnya.
Anak-anak zaman sekarang, lanjut Lukman, ternyata ekspektasinya makin lama justru semakin tinggi. Dari hasil penelitian di AS itu, para remaja beranggapan bahwa inovasi baru di tahun 2015 pasti mampu membantu dunia dalam mengatasi permasalahan air bersih, kelaparan, penyakit, dan polusi.
Meski begitu, kata Lukman, ada keraguan bahwa kaum remaja saat ini menyadari betul pentingnya makna inovasi. Sebab, masih menurut penelitian, diketahui bahwa menjadi ilmuwan ternyata bukan pilihan karier yang diminati para remaja.
Dari penelitian itu, sebanyak 14 persen remaja yang bercita-cita ingin menjadi ilmuwan. Sedangkan hanya 9 persen saja yang mengaku selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, diyakini, dalam empat tahun ke depan, hasil survei mengatakan, minat remaja untuk melakukan pekerjaan di bidang matematika, IPA, dan teknologi semakin meningkat. Sebanyak 77 persen responden tertarik untuk mengejar karier sebagai ilmuwan, peneliti, insinyur, maupun dokter.
Karena itu, PPRI dan LKIR yang digelar atas kerja sama AJB Bumiputera 1912 berusaha menjaring para remaja dalam meningkatkan inovasi teknologi. Tujuannya adalah untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti bagi remaja serta meningkatkan apresiasi iptek, dan mewadahi keinginan peneliti remaja.