Senin 15 Nov 2010 19:47 WIB
Mobile Advertising

Bisnis Baru di Balik Meningkatnya Kebutuhan Informasi Pelanggan

Mobile Advertising Telkomsel
Foto: telkomsel
Mobile Advertising Telkomsel

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel, makin serius saja menekuni layanan mobile advertising atau iklan melalui ponsel. Selain peluang bisnisnya sangat besar, mobile advertising rupanya juga menjadi kebutuhan pengguna layanan seluler saat ini.

VP Mobile Advertising Management Telkomsel, Nyoto Priyono mengungkapkan berdasarkan survei internal yang dilakukan Telkomsel terhadap pelangannya, ada sekitar 87,5 persen pelanggan yang membutuhkan up date informasi saat berada di satu lokasi. ''Menjadi tugas kami menyediakan informasi yang up to date dan real time untuk pelanggan,'' katanya.

Informasi yang dimaksudkan tentu saja sangat bervariasi. Saat berada di mal, misalnya, seseorang membutuhkan informasi mengenai jasa, layanan, produk, atau hal-hal yang berhubungan dengan belanja. Informasi yang diperlukan inilah yang kemudian mendorong Telkomsel mengembangkan fitur baru pada layanan mobile advertising.

Dua fitur baru yang dikembangkan adalah mobile advertising berbasis lokasi (Ad@hand) dan mobile coupon. Dua fitur baru ini tengah dikembangkan di Jakarta. Dalam waktu dekat layanan serupa akan dikembangkan di sejumlah kota lain, seperti Bandung, Yogyakara, Surabaya, Denpasar, Medan dan Makassar.

Dari sisi revenue, mobile advertising memang menjanjikan. Nyoto melukiskan bahwa total belanja iklan tahun 2010 untuk sekitar 400 brand mencapai Rp 6,5 triliun. ''Bila satu persen saja mengalir untuk layanan mobile advertising, nilainya cukup besar,'' kata Nyoto.

Nyotopun optimistis bahwa mobile advertising memiliki prospek bagus di Indonesia dan akan menjadi sumber pendapatan baru bagi operator seluler seperti Telkomsel. Ia kemudian menunjuk peningkatan signifikan pada SMS bulk. ''Pertumbuhan trafik SMS bulk di Telkomsel mencapai 300 persen,'' kata Nyoto.

Pengguna layanan SMS bulk adalah pelanggan korporat. Untuk mendukung layanan ini, Telkomsel mengembangkan SMS 2.0, yakni SMS dengan nilai tambah pada format tampilan, seperti background berwarna, teks berwarna, emoticon dan konten gratis.

Selain SMS, MMS juga digunakan untuk menyampaikan informasi. '' Dengan MMS, pelanggan bisa berpromosi lebih murah, karena tidak perlu mencetak leaflet atau materi promosi lain. Publik yang menjadi sasaran program juga lebih tepat,'' kata Nyoto.

Nyoto menjelaskan saat ini Telkomsel telah memiliki profiling 30 juta pelanggan.  '' Media seller tinggal menentukan siapa sasaran dari program promosinya, seperti jenis kelamin, pendapatan, tempat tinggal, umur dan sebagainya, kami bisa memenuhi kebutuhan itu. Berapa SMS yang akan dikirimkan, kapan dikirimkan bisa disesuaikan dengan program promosi.

Layanan mobile advertising yang dikembangkan Telkomsel telah menarik perhatian banyak kalangan.  Nyoto menyebut untuk layanan mobile advertising telah dijalin kerja sama dengan 50 media seller - terdiri dari agensi periklanan dan content provider.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement