REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI), Prof Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D, berpendapat bahwa masyarakat Indonesia sebatas sebagai penikmat atas perkembangan teknologi itu. "Kita belum mampu meraih manfaat dari perkembangan TIK yang demikian pesat itu. Ini persoalan yang harus dijawab bangsa ini, sehingga perkembangan TIK tidak digunakan untuk perbuatan yang bukan-bukan," katanya.

Hal itu dikatakan dia, dalam seminar tentang Perkembangan TIK dalam Perubahan Paradigma Kehumasan dan Industri Periklanan di kampus Univesitas Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa (2/11). Dalam kesempatan itu, dia menceritakan pengalamannya memberikan modal kepada dua keponakannya untuk mendirikan warung internet di Garut dan Sukabumi, Jawa Barat.

"Hasilnya, dua warnet yang saya modali itu ramai," kata mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) itu.

Namun, dia merasa prihatin karena yang datang ke warnetnya itu kebanyakan bukan untuk melakukan kegiatan positif dan produktif. "Kalau begini terus, berarti saya turut berdosa. Akhirnya saya memasang imbauan sekaligus program yang dapat menangkal situs-situs porno," papar Sasa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika