Rabu 20 Oct 2010 06:06 WIB

10 Games Facebook Diduga Bocorkan Data Pengguna

Facebook dan privasi (Illustrasi)
Facebook dan privasi (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Facebook kembali tersangkut masalah privasi, Senin (18/10) malam, setelah dikabarkan jutaan data pribadi penggunanya diketahui pihak lain.

Seperti dilaporkan Daily Mail, investigasi yang dilakukan Wall Street Journal mengungkap bahwa sepuluh aplikasi terpopuler di Facebook, termasuk permainan FarmVille, Texas Hold'Em Poker, dan Frontier Ville, menjadi agen utama pembocor identitas pemilik akun kepada pihak lain.

Sekitar 25 perusahaan data dan periklanan menerima data-data pribadi pemilik akun Facebook dari perusahaan pemilik aplikasi permainan dan fitur-fitur lain yang terdapat dalam media sosial itu.

Dengan data itu para pengiklan bisa lebih gampang menyasar individu yang sesuai dengan produk mereka.

Jutaan data pribadi itu, termasuk nama pengguna dan daftar teman mereka di dunia maya, dibocorkan tanpa sepengetahuan para pemilik akun. Diduga puluhan juta pengguna Facebook menjadi korban kebocoran data itu.

Kebocoran data itu bisa terjadi bahkan pada pemilik akun dengan pengaturan kerahasiaan privasi pada tingkat maksimum.

Pembocoran data itu sebenarnya melanggar peraturan yang dibuat Facebook sendiri dan akan memunculkan pertanyaan tentang kemampuan media sosial itu untuk melindungi informasi tentang anggotanya.

Para pakar keamanan dunia maya mewanti-wanti bahwa data-data yang bocor bisa digunakan untuk membangun gambaran yang rinci dari kepribadian seseorang seperti tentang minat, lingkungan persahabatan dan keluarga, serta gaya hidupnya.

Banyak yang kemudian mengutuk apa yang mereka sebut 'serangan yang menjijikan atas privasi' dan memperingatkan para pengguna Facebook bahwa media itu bukan 'wilayah privat'.

Senin malam Facebook mengatakan akan segera mengambil tindakan untuk melumpuhkan semua aplikasi yang melanggar aturan itu.

Tahun lalu para pemimpin Facebook terpaksa mengubah kembali aturan penggunaanya setelah puluhan ribu penggunanya mengeluhkan pelanggaran atas privasi dan hak cipta karena media sosial itu secara sepihak mengklaim berhak menggunakan foto dan postingan para penggunanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement