Kamis 23 Sep 2010 19:04 WIB

Jahit Baju Dianggap Kuno, Bikin Pakaian Kini Bisa dengan Diseprotkan

Busana. Ilustrasi
Foto: AP
Busana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Beberapa tahun mendatang, menjahit pakaian kemungkinan akan menjadi masa lalu. Salah satu desainer dan profesor teknologi partikel di Inggris meluncurkan koleksi unik mereka dengan teknik semprotan pada kain, atau mereka mengistilahkannya sebagai spray on fashion.

Duo desainer dan ilmuwan, Manel Torres dan Paul Luckham, menemukan teknik baru mencipta baju. Bukan dengan menyatukan dua kain menggunakan benang, namun menyemprotkan caoiran tertentu ke atas sambungan dua kain. Tak hanya itu, teknik ini juga dimungkinkan untuk pembuatan baju secara instan, yaitu dengan menyemprotkannya langsung pada badan.

Torres, yang kerap mengunjungi Imperial College London mendekati Luckham, seorang profesor teknologi partikel di lembaga itu, untuk membantu dia mewujudkan impiannya; baju spray on yang bukan sekali pakai, namun dapat dilepas, dicuci, dan dipakai lagi.

"Couture hari ini hampir mati," kata Torres. "Saya pikir di sini kita memiliki cara yang baik untuk menciptakan pakaian instan - yang tidak terlalu mahal."

Torres menunjukkan proses di laboratorium di Imperial College, yaitu membuat T-shirt untuk seorang model dalam hitungan menit. Pengalaman model yang tak disebutkan namanya itu digambarkan sebagai "bagus, tampak seperti sebenarnya." "Ini seperti kulit kedua," katanya.

Sistem ini menggunakan serat pendek, seperti wol, kain atau akrilik, dicampur dengan polimer untuk mengikat mereka bersama-sama. Sebuah pelarut yang menguap pada kontak dengan permukaan memungkinkan serat untuk disembur keluar sebagai cairan.

semprotan ini dapat diterapkan menggunakan aerosol atau pistol semprot tekanan tinggi dan tekstur dapat bervariasi dengan  mengubah serat dan jumlah lapisan spray. Seluruh proses juga memungkinkan material untuk didaur ulang.

"Keindahan tentang materi ini adalah bahwa ... aku akan mengoyaknya menjadi bagian dan aku akan larutkan lagi dengan pelarut yang sama dan aku akan pemprotkan  sebagian di sebuah fashion show di Roma dalam waktu dua hari," kata Torres.

Teknik ini, katanya, tak hanya bisa diaplikasikan di dunia fashion, tapi juga medis dan lainnya. Misalnya saja, digunakan untuk memperban pasien dengan cepat, sebagai lap kebersihan, penyegar udara, hingga pelapis furnitur atau mobil.

"Keuntungan dengan sistem aerosol adalah materi lain tidak ada yang bisa masuk, jadi tidak ada kuman bisa mengkontaminasinya," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement