REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Total pelanggan telepon Telkom hingga pertengahan Agustus 2010 mencapai 111 juta," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia di Bandung, Kamis.
"Aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas telekomunikasi, informasi, media dan edutainment meningkat signifikan. Total pelanggan Telkom saat ini 111 juta," kata Eddy Kurnia.
Secara finansial, kata dia, Telkom mampu mencapai peringkat ke-11 secara 'net income' dan peringkat ke-15 secara 'revenue' antara perusahaan di Asia yang bergerak pada portofolio telecomunication, information, medua dan edutainment (TIME).
Sedangkan pada portofolio bisnis secara nasional, Telkom menempati peringkat kedua.
Pelanggan layanan Telkom saat ini, kata Eddy terdiri dari 88 juta pelanggan seluler (Telkomsel), 15 juta pelanggan telepon nirkabel (Flexi) dan 8,3 juta pelanggan telepon kabel.
"Pelanggan telepon kabel menurun, namun untuk layanan nirkabel dan seluler meningkat. Pelanggan seluler meningkat 6,7 juta pelanggan atau tumbuh 16,2 persen menjadi 88,33 juta pelanggan," kata Eddy.
Sementara itu pelanggan fixed broadband (Speedy) mencapai 1,4 juta pelanggan tumbuh 73,6 persen. Layanan data, internet dan jasa teknologi informasi menyumbang pendapatan terbesar dari total lima persen kenaikan pendapatan Telkom per 20 Juni 2010 senilai Rp1,63 triliun.
"Telkom terus meningkatkan cakupan layanan bahkan hingga pulau-pulau terluar," katanya.
Pada awal Agustus 2010, perusahaan milik negara itu meresmikan "Sebatik Broadband Village" di Pulau Sebatik Kaltim yang berbatasan langsung dengan Tawau, Malaysia.
Selain itu bisnis "new wave" BUMN tersebut juga tumbuh, terutama pada layanan pita lebar. Kontribusinya terhadap total pendapatan konsolidasinya lebih dari 15 persen. Sedangkan secara un-consolidation di atas 23 persen sehingga menjadi landasan kokoh bagi pertumbuhan.
"Peningkatan satu persen aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas telekomunikasi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi antara 3-5 persen pertumbuhan ekonomi nasional," kata Eddy Kurnia menambahkan.