Jumat 06 Aug 2010 22:35 WIB

Ternyata Tarif Telepon Indonesia Termurah Kedua di Dunia

Ilustrasi
Foto: MUSIRON/REPUBLIKA
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menduduki peringkat kedua setelah India, tarif telepon di Indonesia dinilai paling murah di dunia. "Beberapa waktu lalu tarif telepon di Indonesia pernah tercatat sebagai yang termurah pada harga Rp100 per menit, sekarang India lebih murah pada kisaran Rp50-Rp60 per menit," kata Direktur Utama XL Axiata, di sela acara pelepasan Network Drive Test XL di Jakarta, Jumat (6/8).

Menurut dia, tarif telepon dari waktu ke waktu di seluruh negara tentu mengalami penurunan, sejalan dengan perkembangan teknologi. Di Indonesia, penurunan tarif tersebut akhirnya memicu peningkatan penetrasi jumlah pengguna telekomunikasi serta secara perlahan mengatasi kesenjangan digital di tanah air.

Hasnul menambahkan, penurunan tarif tersebut mendorong peningkatan panggilan telepon per menit dari tiap pengguna. Ia membeberkan data bahwa sekitar tiga tahun lalu, penggunaan telepon melakukan rata-rata 40 menit panggilan per pelanggan per bulan.

 "Sekarang rata-rata orang Indonesia menelepon sekitar 500 menit dalam satu bulan pemakaian," ujarnya. Jumlah ini cukup berarti bagi XL untuk mendorong pendapatan. "Dengan 35,2 juta pelanggan XL saat ini, jika dikalikan pemakaian 500 menit per bulan, maka diperoleh pendapatan yang sangat signifikan dari layanan suara. Belum lagi dari layanan data atau internet," ujarnya.

Artinya, ia menggambarkan, trafik layanan telepon XL saat ini pun sudah meningkat 30 kali lipat dibanding tiga tahun lalu. Hasnul juga mengatakan layanan XL BlackBerry juga menjadi salah satu primadona XL. Jika pada akhir 2009, jumlah pengguna aktif XL BlackBerry sebanyak 350.000 nomor, maka pada Juni 2010 sudah mencapai 450.000 nomor.

Jumlah tersebut melampaui jumlah pelanggan BlackBerry operator lainnya di Indonesia. "Awalnya, kami menargetkan pelanggan XL BlackBerry sebesar 500.000 pada akhir 2010. Namun baru semester I sudah menembus 450.000 nomor. Makanya, kami menaikkan target menjadi 800.000 nomor sampai akhir tahun," ujarnya optimis.

Meski muncul isu pemblokiran layanan BlackBerry di Indonesia, Hasnul meyakini jumlah pelanggan XL BlackBerry terus bertambah, selain karena tren penggunaan yang terus berkembang, XL juga sangat peduli terhadap kenyamanan pelanggan. Untuk memenuhi tingginya pertumbuhan pelanggan XL BlackBerry, perseroan meningkatkan kapasitas bandwith ke prinsipal BlackBerry, Reseacrh in Motion (RIM) menjadi 800 Mbps.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement