REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Frekuensi rendah diperkirakan akan menjadi pilihan kalangan operator dalam mengimplementasikan engimplementasikan Teknnologi long term evolution (LTE).
Suatu laporan bertajuk LTE Device & Band Scenarios’ memprediksi bahwa mobile device yang bekerja pada frekuensi 700 mhz-800 Mhz diperkirakan akan menguasai pasar LTE sekitar 40 persen hingga 2014.
Christopher Taylor, Direktur pada lembaga riset Strategic Analytic yang juga penulis laporan tersebut menyatakan bahwa sebagian besar operator telekomunikasi lebih menyukai frekuensi rendah untuk LTE. Sebagian kecil operator memilih frekuensi tinggi untuk coverage LTE. Pada frekuensi tinggi, utamanya 2.3 Ghz dan 2.6 Ghz, dilakukan penambahan kapasitas.
LTE merupakan evolusi teknologi seluler. Ia juga dikenal sebagai teknologi seluler generasi ke empat atau populer dengan sebutan 4G. Teknologi ini mampu melakukan transfer data dengan kecepatan hingga 100 Mbps.Di Indonesia, operator yang tengah melakukan ujicoba teknologi ini adalah Telkomsel.
Berbeda dengan teknologi 3G yang cenderung menggunakan frekuensi yang relatif sama yakni frekuensi 2,1 Ghz, pada LTE memang muncul banyak pilihan.Banyak kalangan berpendapat bahwa LTE lebih cocok bekerja pada jaringan pita (band) tinggi, yakni pada frekuensi 2.3 Ghz atau 2.6 Ghz. Namun demikian pandangan lain menyatakan bahwa LTE bisa bekerja optimal pada frekuensi rendah, yakni 700 Mhz-800Mhz.
Di Indonesia, frekuensi 800 Mhz telah dialokasikan untuk layanan telepon nirkabel menggunakan teknologi code division multiple acces (CDMA). Frekuensi ini saat ini telah digunakan untuk mendukung layanan akses terbatas (FWA) maupun layanan seluler.
LTE memang mulai menarik perhatian kalangan operator dunia. Suatu kajian yang dilakukan ireless Intelligence menyebutkan bahwa paling tidak telah ada 115 operator yang tengah melakukan trial atau ujicoba teknologi LTE atau telah mengimplementasikan layanan komersial LTE.
Operator yang telah menyediakan layanan komersial LTE, antara lain TeleaSonera. Layanan saat ini tersedia di Stockholm dan Oslo. Untuk layanan LTE, TeleaSonera menggunakan frekuensi 2.6 Ghz dengan lebar 20 Mhz.
Di Amerika Serikat, Verizon berencana menggunakan frekuensi 700 Mhz dengan lebar 10 Mhz untuk pengembangan LTE. Sedangkan NTT Docomo, Jepang tengah melakukan deployment dengan menggunakan frekuensi 2 Ghz. NTT Docomo berencana menggunakan frekuensi 700 Mhz.