Senin 05 Jul 2010 23:09 WIB

Kesengsem Berat, IBM Pun Rekomendasikan Mozilla Firefox

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Mozilla Firefox
Foto: WIRED
Mozilla Firefox

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bagaimana bila perusahaan raksasa TI merekomendasikan sebuah software open-source. Sejumlah masif karyawan bisa dipastikan akan menggunakannya dan--meski tak bisa dibilang kebijakan mengikat--anjuran itu akan mendongkrak posisi software. Itulah yang terjadi para Firefox.

Kepincut dengan suksesnya kinerja Mozilla Firefox, raksasa software AS, IBM merekomendasikan Firefox sebagai browser utama di setiap komputer karyawan mereka. Bahkan secara terang-terangan Executive IBM, Bob Sutor mengatakan setiap karyawan yang tidak menggunakan Firefox sangat dianjurkan untuk menggunakannya.

"Meski browser lain datang dan pergi, Firefox telah menjadi browser standar yang lebih terbuka dan aman ketimbang browser lain," ujar Sutor seperti dikutip dari AFP, akhir pekan lalu. Sutor menambahkan Firefox akan disematkan ke seluruh komputer karyawan IBM nantinya sekaligus menjadi bagian dari kampanye untuk memperkuat dukungan terhadap Firefox.

Bahkan, kata dia, markas IBM di New York, yang diketahui sebagai "Big Blue" dilaporkan telah menjadikan Firefox terpasang di komputer 400.000 karyawan IBM yang tersebar di seluruh dunia. "Hari ini, karyawan kami telah menggunakannya pada komputer atau desktop berbasis Linux, Mac dan Windows," kata dia.

Ia menilai, perkembangan dan pesatnya pertumbuhan Firefox kembali menyegarkan pasar browser. Tentu, tambahnya, pesaing Firefox patut waspada. "Kami akan terus melihat perkembangan Firefox, apakah mereka akan membuat browser lebih cepat atau memperkenalkan fitur baru, tapi yang lain tentunya akan memperbaiki diri  dan menjadi lebih baik lagi," kata Sutor.

Sebagai informasi, Firefox merupakan broeser utama dunia disamping Internet Explorer, Opera dan Safari. Sejauh ini, Firefox mendapat respon yang sangat bagus meski belum bisa menandingi kedigdayaan Internet Explorer buatan Microsoft. Walau demikian, Mozilla selaku pengembang cukup membuat panik Bill Gates menghadapi perang browser.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement