Rabu 02 Jun 2010 04:50 WIB

Laris Manis, Opera Mini Geser Safari Apple

Rep: CR2/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Opera Mini
Foto: PC WORLD
Opera Mini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tak lama setelah Opera Mini diperbolehkan nongol dalam iPhone Apple, browser asal Norwegia itu mendulang sukses besar. Total telah tercatat 2,6 juta pengunduh dan angka itu terus bertambah hingga kini.

Sukses itu sekaligus mendongkrak pertumbuhan Opera Mini di dunia menjadi 70 persen.  "Hal yang sangat signifikan ketika pengguna iPhone telah mencobanya dan kami juga melihat kinerjanya sangat bagus," ujar salah satu pendiri Opera, Jon von Tetzchner, kepada Reuters, Selasa (1/6)

Sebelumnya Opera telah berani mengklaim, produk miliknya 6 kali jauh lebih cepat ketimbang browser milik Apple dan mampu mengatasi padatnya lalu lintas data hingga 90 persen. Klaim itu terbukti ketika Opera menggeser secara dramatis browser dalam iPhone, Safari, pada bulan terakhir.

Menurut hasil analisis Web StatCounter, Opera mampu meraih pasar browser ponsel sebesar 26.7 persen pada Mei lalu. iPhone menyusul ditempat kedua 20.1 persen dan lalu, Nokia 14.6 persen.

Perlu diketahui, sejak teknologi internet mobile mengalami perkembangan secara drastis, lalu lintas akses data via ponsel meningkat pesat sedangkan akses internet lewat server hanya tumbuh 0.6 persen pada Maret hingga April. Menyoal itu, Von Tetzchner menilai faktor musim liburan dan jumlah hari dalam sebulan turut berpengaruh pada besarnya akses internet lewat ponsel.

Efek lain membludaknya akses internet via ponsel membuat sejumlah perusahaan ponsel tertarik membuat browser sendiri. Namun, maraknya situs jejaring sosial menjadikan jaringan lalu lintas data begitu padat, mau tak mau browser dituntut memiliki kemampuan tinggi.

Bagi calon pembesut browser yang belum berpengalaman--alias belum sekaliber Opera, Mozilla dkk--tentu bisa kedodoran. Alhasil vendor ponsel mungkin berpikir ulang tentang rencana pembuatan browser.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement