REPUBLIKA.CO.ID,T XL Axiata Tbk kembali menggelar program Indonesia Berprestasi Award (IBA) tahun 2010, program menjaring kelompok atau komunitas bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial kemasyarakatan, kewirausahaan, dan seni budaya.
"IBA ini merupakan bagian dari program 'corporate social responsibility/CSR) XL kepada masyarakat Indonesia," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi, di Jakarta, Rabu.
Menurut Hasnul, program IBA merupakan yang keempat kalinya, dan mulai 2010 penyelenggarannya ditambah kategori komunitas yang sebelumnya hanya kategori perorangan. "Sejak diselenggarakan tahun 2007, IBA sudah menemukan ribuan putra bangsa yang memiliki prestasi dan bersedia mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat," tegas Hasnul.
IBA 2010 terbuka bagi masyarakat umum, yang memiliki karya nyata dan manfaat manfaat bagi masyarakat luas. Adapun dewan juri IBA 2010 yaitu Prof Umar Anggara Jenie (LIPI), DR. Ninok Leksono (watawan senior Kompas), Adrie Subono (wirausahawan), Dr Imam B Prasodjo (sosiolog), Atiqah Hasiholan (artis), Dian Siswarini (Direktur Network XL).
Sementara itu, Head of Corporate Communication XL Axiata, Febriati Nadira mengatakan, IBA akan selalu mengikuti setiap perkembangan dari komunitas dan perorangan yang terjaring. "Tidak tertutup juga menambah kategori bidang yang ikut serta," katanya.
Ia menuturkan, selain piagam penghargaan, pememang akan memperoleh uang tunai senilai total Rp 200 juta.
Beberapa pemenang pada periode sebelumnya Frederik Sitaung--seorang guru di pelosok hutan Merauke yang mengabdi sekitar 20 tahun.
Sudiyanto--warga Banyumas membuat mesin pompa air tenaga air yang beguna bagi masyarakat pertanian yang kurang pengairan. Toto Sugito--inisator gerakan Bike To Work, Gola Gong--pendiri tempat belajar dan berkarya Rumah Dunia bagi anak-anak, di Banten.
Susi Pudjiastuti--pengusaha asal Pangandaran yang memberdayakan dan mengangkat perekonomian nelayan di berbagai pelosok Indonesia. Adapun Bambang Suwerda--pendiri Bank Sampah di Bantul, yang berhasil mengubah pandangan masyarakat dalam mengelola sampah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika