Kamis 28 Jan 2016 15:38 WIB

LIPI Temukan Cara Tingkatkan Kualitas Biogas

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Zeolit
Zeolit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis hasil penelitian terbaru. Peneliti Unit Pelaksana Tugas (UPT) Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia LIPI Satriyo Krido Wahono mengungkapkan LIPI menggunakan zeolit alam Indonesia sebagai pemurni gas metana dalam biogas yang disebut dengan ZeoFilter.

Alat ini dinilai mampu membersihkan biogas dari gas-gas pengotor lain. Alat ini juga bisa meningkatkan efisiensi energi dalam proses konversi biogas menjadi energi listrik juga. Kemudian, alat ini juga dapat mengurangi potensi korosi dan menghilangkan bau kurang sedap dari biogas.

“Sehingga diperoleh kualitas biogas yang lebih baik,” ujar Satriyo di Jakarta, Kamis (28/1).

Dengan ZeoFilter, kualitas biogas lebih baik. Kandungan metana (CH4) meningkat 5 hingga 20  persen dari kadar metana awal. Menurut Satriyo, produk ini dibuat dengan berbahan dasar material lokal Indonesia. Dalam hal ini dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 80 persen.

Biogas dinilai bisa menggerakkan negara Indonesia yang memiliki potensi peternakan.  Di samping itu, dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga panas dan listrik juga. Jenis gas utama dalam biogas yang menjadi sumber energi adalah metana. Sementara gas lain seperti hidrogen, karbon dioksida, sulfur dioksida dan hidrogen sulfida merupakan pengotor yang menyebabkan performa biogas kurang optimal.

 

Selama ini, jumlah gas metana yang terkandung dalam biogas, kata Satriyo, masih berkisar antara 40 hingga 75 persen. Oleh karena itu, pemurnian metana dalam biogas sangat diperlukan agar dapat diperoleh manfaat biogas yang lebih variatif dan optimal. Salah satu metode untuk meningkatkan kemurnian biogas yaitu melalui teknik adsorpsi dengan menyerap zat-zat pengotor.

Zeolit alam tersebut perlu diaktifkan dan dimodifikasi agar dapat dipergunakan sebagai pemurni biogas. Satriyo menyatakan, zeolit alam memiliki potensi penyerapan gas yang bersifat multi-adsorpsi, khususnya untuk gas pengotor pada biogas. Namun itu tidak menyerap metana (CH4) yang merupakan sumber energi dalam biogas. Oleh sebab itu dianggap sangat sesuai untuk pemurni biogas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement