Jumat 28 Oct 2016 07:04 WIB

Komunikasi Tatap Muka Lebih Efektif Dibandingkan dengan Email

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Winda Destiana Putri
Pria dan wanita sedang berkomunikasi tatap muka.
Foto: Huffpost
Pria dan wanita sedang berkomunikasi tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era teknologi ini, berkomunikasi menggunakan pesan elektronik sudah biasa dilakukan terutama oleh anak-anak muda. Kebanyakan mreka mengabaikan cara-cara konvensional seperti bertemu langsung meskipun hanya ingin meminta sesuatu.

Sebuah studi baru menemukan bahwa berkomunikasi langsung secara tatap muka akan lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan surat elektronik atau email. Para peneliti mengatakan anak-anak yang tergoda oleh kemudahan email bisa saja kesulitan ketika hendak mencari pekerjaan atau meminta kenaikan gaji kepada atasan.

Mengirim email mungkin memang jauh lebih mudah, tetapi kemungkinannya cukup besar untuk mendapatkan hasil atau jawaban yang mengecewakan. Hasil studi menyebutkan tingkat keberhasilan dari komunikasi langsung secara tatap muka mencapai 72 persen. Sedangkan, komunikasi menggunakan email hanya mencapai angka keberhasilan 0,21 persen.

Menurut penelitian, seseorang akan lebih sungkan atau tidak tega untuk menolak permintaan yang di komunikasikan secara langsung tatap muka dibandingkan melalui email. Bisa dikatakan, ekspresi wajah secara langsung saat berbicara dapat mempengaruhi cara berpikir seseorang.

Penelitian ini mendukung temuan-temuan yang dilakukan oleh para peneliti dari Prancis dan Finlandia yang sudah diterbitkan bulan lalu. Para peneliti menemukan bahwa kontak mata secara langsung dapat membantu seseorang mengakses informasi baru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement