Selasa 07 May 2024 12:44 WIB

Jokowi: Perangkat Teknologi dan Komunikasi Masih Didominasi Impor

Perdagangan sektor teknologi mengalami defisit hingga 2,1 miliar dolar AS.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Ponsel (ilustrasi). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Indonesia saat ini didominasi dari barang-barang impor.
Foto: VOA
Ponsel (ilustrasi). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Indonesia saat ini didominasi dari barang-barang impor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Indonesia saat ini didominasi dari barang-barang impor. Bahkan, kata dia, perdagangan di sektor ini mengalami defisit hingga hampir 2,1 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 30 triliun.

Hal ini disampaikannya saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Selasa (7/5/2024).

Baca Juga

"Sayangnya, ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar dolar AS lebih dari Rp 30 triliun," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengungkap bahwa permohonan uji perangkat juga didominasi oleh barang impor. Berdasarkan data yang diperolehnya, permohonan uji perangkat dari Cina sebanyak 3.046 perangkat. Sedangkan yang dari Indonesia hanya 632 perangkat.

"Sangat jauh sekali," tambahnya.

Jokowi pun mengingatkan semua pihak agar berhati-hati dan mewaspadai produksi perangkat digital yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi yang sangat cepat akan mempengaruhi perkembangan perangkat digital baru yang menawarkan kemudahan dan kecepatan.

Ia pun menceritakan pertemuannya dengan CEO perusahaan teknologi global, yakni CEO Apple Tim Cook dan CEO Microsoft Satya Nadela di Istana Kepresidenan Jakarta beberapa waktu lalu.

Dari dua kunjungan bos perusahaan teknologi itu, Jokowi menekankan agar Indonesia tidak terus menerus hanya menjadi penonton dan pasar. Indonesia, kata dia, harus bisa menjadi pemain dan produsen.

Dari laporan yang diterimanya, Jokowi menemukan bahwa dari 320 supplier perangkat Apple di dunia, hanya ada dua yang berasal dari Indonesia. Sementara dari Filipina ada 17 supplier, Malaysia ada 19 supplier, Thailand ada 24 supplier, dan Vietnam ada 72 supplier.

"Padahal kalau di ASEAN GDP kita paling besar 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia, tapi untuk supplier kita tadi hanya dua," ujar Jokowi.

Karena itu, Jokowi mendorong agar kemampuan industri teknologi lokal dapat terus ditingkatkan. Selain itu, Indonesia juga harus bisa menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global. Untuk mewujudkannya, Jokowi menekankan perlunya keberanian untuk melakukan terobosan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement