Rabu 24 Apr 2024 18:31 WIB

Jakarta Masuk Daftar Smart City Index 2024

Ada tiga masalah utama yang diidentifikasi warga DKI yang perlu diselesaikan.

Pengendara terjebak kemacetan di Tol Dalam Kota Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4/2024). Berdasarkan pantauan Republika pada pukul 21.30 WIB, kondisi lalu lintas Tol Dalam Kota padat merayap lantaran hari ini merupakan hari terakhir bekerja bagi karyawan swasta maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) sebelum libur Lebaran 2024. Arus mudik Lebaran 2024 diperkirakan mulai terjadi pada hari ini Jumat (5/4).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengendara terjebak kemacetan di Tol Dalam Kota Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4/2024). Berdasarkan pantauan Republika pada pukul 21.30 WIB, kondisi lalu lintas Tol Dalam Kota padat merayap lantaran hari ini merupakan hari terakhir bekerja bagi karyawan swasta maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) sebelum libur Lebaran 2024. Arus mudik Lebaran 2024 diperkirakan mulai terjadi pada hari ini Jumat (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta masuk daftar kota dunia dengan masa depan tangguh dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman berdasarkan survei Smart City Index (SCI) 2024 oleh Institute Management and Development (IMD). Jakarta menempati peringkat 103 dari total 142 kota dunia yang disurvei pada IMD SCI 2024, bersama Medan di posisi 112 dan Makassar di rangking 114, kata Presiden Smart City Observatory, bagian dari IMD World Competitiveness Center, Bruno Lanvin, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Ia menjelaskan, laporan tahunan SCI dirilis untuk membantu pemerintah kota dalam membangun kota masa depan yang tangguh dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman.

Baca Juga

Bruno menambahkan, laporan tersebut diharapkan bisa membantu para pengambil kebijakan pengembangan kota pintar (smart city) di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jakarta, Medan dan Makassar.

"Untuk Indonesia, data SCI relevan untuk membantu upaya merancang ibu kota baru di Nusantara, sebab hasil riset ini memberikan pedoman dan gambaran bagaimana inovasi dan pengembangan kota-kota masa depan," tambahnya.

Berdasarkan survei, warga Jakarta mengidentifikasi tiga permasalahan utama yang perlu segera mendapat pemerintah daerah yaitu polusi udara (68,4 persen), kemacetan lalu lintas (66 persen) dan korupsi (51,7 persen).

Namun, sebaliknya, responden menyatakan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kemudahan mengakses jadwal dan membeli tiket angkutan umum secara daring (skor 83,2), menjadwalkan layanan kesehatan secara daring (skor 81,1) dan mengakses portal pencarian kerja daring (skor 81).

Sementara di Medan, tiga masalah utama yang mendapat sorotan responden soal keamanan (58,3 persen), pengangguran (53,2 persen) dan korupsi (52,7 persen).

Namun responden menyatakan puas dengan dunia usaha yang menciptakan banyak lapangan kerja (skor 78,3), kemudahan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara daring (skor 77,8) dan pencarian kerja daring (skor 77).

Sedangkan, responden Makassar menyoroti tiga permasalahan utama yakni kemacetan lalu lintas (52,6 persen), pengangguran (52,5 persen) dan korupsi (49,6 persen).

Reponden menyatakan kepuasan terhadap....

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement