REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia memperingati hari penerbangan antariksa internasional dengan memberi penghormatan pada sosok kosmonot Yuri Alekseyevich Gagarin di kawasan Taman Mataram, Jakarta, Jumat (12/4/2024). Hari penerbangan antariksa internasional diperingati setiap tanggal 12 April.
Monumen sosok Yuri Gagarin yang berdiri di kawasan taman tersebut dipenuhi dengan karangan bunga, untuk menghormati jasanya dalam eksplorasi luar angkasa.
Wakil Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Veronica Novoseltseva mengatakan sosok Yuri Gagarin telah menunjukkan keberhasilan teknologi eksplorasi luar angkasa Soviet, yang sekarang adalah Rusia.
Oleh karena jasanya, Rusia kini bekerja sama dengan banyak negara untuk bidang antariksa. Selain itu, kosmonot Rusia juga melakukan eksplorasi bersama astronot Amerika Serikat.
Novoseltseva menyebut sosok Yuri Gagarin merupakan simbol perdamaian dunia dan dikenang oleh bangsa Rusia.
“Kami sangat bangga padanya. Kami mengingat sosoknya, dan tiap tahun kami merayakan hari ini,” ujar dia.
Sedangkan Duta Besar Belarusia untuk Indonesia Roman Ramanouski mengatakan peringatan hari penerbangan antariksa internasional kali ini penting dan juga dirayakan di Belarusia.
Pasalnya, negara tersebut berpartisipasi dengan proyek luar angkasa Rusia, dan berhasil menerbangkan kosmonot perempuan pertama dari Belarusia, Marina Vasilevskaya, ke luar angkasa dan kembali ke daratan
“Beberapa hari yang lalu, kami mengalami momen yang sangat penting dan mengharukan. Kosmonot Belarusia pertama Marina Vasilevskaya, kembali dari luar angkasa,” katanya.
Ramanouski mengatakan proyek tersebut menjadi kenyataan berkat dukungan Presiden Belarusia Alexander Grigoryevich Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
”Seluruh negeri sangat senang dan gembira ketika kosmonot kami kembali ke Bumi, dan kami sangat bangga menjadi bagian dari keluarga negara antariksa,” kata dia.
Kegiatan peringatan hari antariksa tersebut melibatkan pemimpin gereja ortodoks Rusia, para staf kedutaan besar, resimen Gagarin, hingga para murid sekolah Rusia di Indonesia.