REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerhana matahari total diprediksi akan terjadi pada Senin (8/4/2024). Akan tetapi, tak semua belahan dunia bisa menyaksikan fenomena alam yang menarik ini, termasuk Indonesia.
Gerhana matahari total terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, serta menutupi matahari sepenuhnya. Gerhana matahari total bukanlah fenomena yang langka karena terjadi setiap 16 bulan sekali di dunia.
Ketika bulan menutupi matahari sepenuhnya, bayangan bulan akan jatuh ke bumi. Wilayah yang terpapar oleh bayangan bulan akan memiliki langit yang gelap seperti petang.
Area yang dijatuhi oleh bayangan bulan ini dikenal sebagai path of totality atau jalur totalitas. Di area inilah, orang-orang di bumi bisa menyaksikan fenomena bulan menutupi matahari sepenuhnya. NASA memperkirakan ada sekitar 31,6 juta orang yang hidup di jalur totalitas tersebut.
Jalur totalitas yang terbentuk pada gerhana matahari total hari ini diprediksi membentang sepanjang sejauh 16.000 km dan selebar 185 km, seperti dilansir Space pada Senin (8/4/2024). Jalur totalitas ini akan membentang di wilayah Amerika Serikat, Meksiko, serta Kanada.
Gerhana matahari total akan muncul pertama kali di Pantai Pasifik Meksiko pada sekitar 11.07 waktu setempat, seperti dilansir CBS News. Setelah itu, gerhana matahari di Amerika Serikat akan dimulai sekitar jam 12.06 siang waktu setempat.
Gerhana matahari total akan mencapai puncaknya pada jam 13.27 siang di Amerika Serikat. Fenomena ini secara berurutan bisa terlihat di 13 negara bagian Amerika Serikat, yaitu Texas, Oklahoma, Arkansas, Missouri, Illinois, Kentucky, Indiana, Ohio, Pennsylvania, New York, Vermont, New Hampshire, dan Maine.
Selanjutnya, gerhana matahari total akan terlihat di bagian selatan Ontario, Kanada. Fenomena gerhana matahari total akan berakhir pada sekitar 17.16 sore di Newfoundland, Kanada.
Kota di bumi yang paling sering mengalami gerhana....